KETIK, SURABAYA – Membawa misi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terlebih di Pondok Pesantren, Dosen prodi S1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) menggelar pelatihan surveilans berbasis digital bagi kader santri, Kamis, 10 Oktober 2024.
Dengan pelatihan ini, santri diajarkan untuk aplikasi surveilans berbasis digital yang telah dirancang khusus untuk memantau kesehatan di lingkungan pesantren.
Pengabdian masyarakat ini merupakan hibah pendanaan dari Kemendikbud Ristek Tahun 2024 pada skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat. Dengan melibatkan mahasiswa yang dapat diakui sebagai kegiatan merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mendapatkan konversi sebanyak 7 sks.
“Pelatihan ini bertujuan khusus agar para santri dapat berperan aktif dalam mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan pesantren dan sekitarnya,” ungkap Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Unusa, Dwi Handayani, Kamis, 10 Oktober 2024.
Dwi berharap agar santri juga menjadi garda terdepan penanggulangan penyakit menular di lingkungan mereka.
"Kegiatan ini menjadi bukti nyata peran Unusa dalam mendukung kesehatan masyarakat dan mewujudkan pesantren yang sehat dan tangguh menghadapi berbagai tantangan kesehatan di masa depan," jelasnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Burhanul Hidayah, Ustaz Khoirul Anwar menyebut kegiatan ini sangat strategis dalam pengembangan kapasitas santri dalam menghadapi tantangan kesehatan di era modern.
“Kami sangat menyadari bahwa santri, sebagai generasi penerus bangsa, harus dibekali dengan kemampuan yang tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada keterampilan hidup, termasuk dalam bidang kesehatan masyarakat,” ungkap Ustaz Khoirul. (*)