KETIK, SURABAYA – Gubernur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Bus Trans Jatim Koridor VI rute Mojokerto-Sidoarjo di Terminal Mojosari, yang terletak di Jalan Brawijaya, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, pada Senin, 26 Mei 2025.
Keberadaan layanan bus ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi pekerja, khususnya serikat buruh yang beraktivitas di Kawasan Industri Ngoro.
"Transportasi memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan sebuah daerah. Inilah jawabannya, mudah-mudahan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat," kata Gubernur Khofifah.
Ke depannya, 14 unit bus "Patih Gajah Mada" akan disiapkan. Layanan ini diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga memberikan dampak berganda dengan berkontribusi pada peningkatan ekonomi warga.
Gubernur Jatim Khofifah, melakukan penekanan tombol dimulainya peluncuran Bus Trans Jatim Koridor VI, turut mendampingi Kadishub Jatim Nyono, Bupati Mojokerto Muhammad Barra. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)
Gubernur menegaskan bahwa penambahan rute baru Bus Trans Jatim Koridor VI ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sebagai wujud Jatim Akses yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.
"Penambahan layanan rute koridor VI yang baik dan terintegrasi akan meningkatkan produktivitas, memperluas akses ke berbagai fasilitas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Khofifah melanjutkan, manfaat utamanya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi warga, khususnya di Kabupaten Mojokerto, dengan menghubungkan wilayah Gerbangkertasusila.
Saat ini, layanan bus Trans Jatim memiliki lima koridor yang aktif beroperasi. Kelima koridor tersebut, diantaranya koridor I (Sidoarjo-Surabaya-Gresik), koridor II (Mojokerto-Surabaya), koridor III (Mojokerto-Gresik), koridor IV (Gresik-Lamongan), koridor V (Surabaya-Bangkalan).
Selama periode Januari–Desember 2024, operasional Trans Jatim koridor I hingga V mencatat 4.715.809 penumpang. Angka ini juga berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp20.439.000 yang berasal dari penjualan tiket.
"Angka ini belum maksimal mengingat koridor 4 dan 5 belum genap 1 tahun beroperasi," ungkap Khofifah.
Moda transportasi publik ini juga menjadi solusi untuk sejumlah persoalan, yakni kecelakaan, kemacetan, dan infrastruktur yang kurang memadai, serta mengatasi perbedaan masalah di setiap daerah.
Maka dari itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan pada setiap daerah agar dapat berinovasi dalam mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan dan inklusif.
"Mewujudkan layanan tersebut diperlukan Inovasi dan gebrakan yang nyata. Layanan Angkutan Umum Trans Jatim yang nyata memberi rasa aman, nyaman, kepastian waktu, harga yang terjangkau serta terintegrasi dengan koridor lainnya," jelasnya.
Layanan Angkutan Umum juga diterapkan Kabupaten/Kota lain dengan mengajak angkutan eksisting untuk melakukan inovasi. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membuat angkutan feeder/penghubung dari desa, perumahan atau lokasi-lokasi fasilitas umum yang tidak terjangkau oleh layanan Trans Jatim.
Khofifah berharap adanya inovasi dan perubahan pelayanan pada angkutan umum ini dapat meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat.
"Dari perubahan tersebut dapat memberikan dampak nyata mulai dari mengurangi kecelakaan, kemacetan dan meningkatkan ekonomi Masyarakat sekitar," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menyambut baik kolaborasi provinsi dan kabupaten membangun layanan angkutan umum yang modern dan berkelanjutan. Menurut Gus Barra, hadirnya layanan Trans Jatim menjadi urat nadi ekonomi sekaligus percepatan pembangunan daerah. Sebab jalur yang dilewati meliputi berbagai sektor, mulai perdagangan, rumah sakit, industri, sekolah dan pasar tradisional.
"Terima kasih ibu gubernur atas kerja nyatanya memberikan inovasi di sektor angkutan umum karena banyak masyarakat yang merasakan layanan Trans Jatim," ungkapnya.
Layanan Trans Jatim tidak hanya modern, mudah dan nyaman melainkan ramah di kantong. Penumpang umum cukup membayar Rp5.000. Sedangkan untuk pelajar/santri Rp2.500.
Trans Jatim beroperasi mulai pukul 05.00 WIB–21.00 WIB. Setelah diresmikan, Bus Trans Jatim koridor VI gratis mulai tanggal 27 Mei–2 Juni 2025.
Bagi warga yang ingin menggunakan layanan TransJatim, Anda bisa mengaksesnya melalui aplikasi TransJatim-AJAIB. (*)