KETIK, JAKARTA – Hingga kini jemaah haji Indonesia yang sudah melakukan umrah wajib sekitar 50 kloter. Hal itu seiring pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah sejak 1 Juni 2023 serta kedatangan jemaah dari Indonesia ke Makkah mulai 8 Juni.
"Jemaah yang sudah melaksanakan umrah wajib sekitar 50 kloter, dan masih ada beberapa kloter yang belum selesai," kata Kasektor Khusus Masjidil Haram Daker Makkah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Slamet Budiyono di Terminal Syib Amir, Makkah, Sabtu (10/6/2023).
Slamet mengatakan sektor khusus masih stand by di pos pos di Masjidil Haram. "Jemaah-jemaah yang terpisah, jemaah yang sakit semua sudah kita dorong kembali ke pemondokan masing masing baik di sektor 1-11," kata Slamet.
Dia mengakui hingga kini masih banyak kendala di lapangan. Untuk itu diimbau kepada para pimpinan baik dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) maupun ketua rombongan (karom) untuk melakukan pendorongan kursi roda.
"Rekan-rekan dari karom yang diamanahi jemaah untuk pendorongan kursi dorong di Masjidil Haram, mohon kerja sama dengan Seksus Haram, " kata dia.
Dia mengatakan kerja sama ini diharapkan agar jemaah yang umrah wajib menggunakan kursi roda segera kembali ke hotel.
"Setelah tawaf, sai, dan tahalul kembali ke Terminal Syib Amir dan segera kembali ke hotel, tidak menunggu karom atau KBIHU yang diamanahi dari Indonesia maupun dari hotelnya untuk menyelesaikan ibadah umrah perdananya," kata dia.
Menurut dia, hampir setiap kloter itu ada 50-100 jemaah haji menggunakan kursi roda. Karena itu diperlukan kerja sama ketua kloter, karom, KBIHU untuk membantu kelancaran terutama jemaah lansia.
"Siapa pun itu yang dituakan di rombongannya, baik itu bapak-bapak karom maupun bapak ketua kloter maupun dari KBIHU yang diamanahi membantu kelancaran terutama jemaah lansia yang menggunakan kursi dorong mohon bekerja sama dengan Seksus Haram, " kata Slamet. (*)