KETIK, PACITAN – Belakangan, Kabupaten Pacitan mulai dikenal karena hadirnya infrastruktur nasional, yakni Bendungan Tukul.
Penampung air yang terletak di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari ini, sejak peresmiannya pada awal 2021 oleh Presiden Joko Widodo, sejatinya dirancang untuk mengatasi masalah klasik di Kota 1.001 Goa, yaitu kesulitan air saat musim kemarau.
Tak hanya itu, bendungan juga berperan penting dalam pengendalian air bah (banjir) yang mengancam warga di pinggiran Sungai Grindulu saat musim penghujan.
Namun demikian, di luar fungsi utamanya sebagai infrastruktur vital, Bendungan Tukul kini juga memainkan peran yang tak kalah penting dalam aspek sosial dan rekreasi.
Pemandangan nan megah, dikelilingi oleh perbukitan hijau, menciptakan suasana yang tenang dan menyegarkan.
Seiring waktu, banyak pelancong mulai melirik, pun datang tak hanya sekadar melihat struktur bendungan. Tapi untuk menikmati udara segar, juga mengabadikannya.
Latar belakang pemandangan alam yang memukau, Bendungan Tukul seolah menjadi studio foto alami sempurna, terutama bagi generasi muda guna berbagi momen di media sosial (medsos)
Seringkali, mereka tertarik oleh berbagai sudut yang bisa dijadikan background.
Salah satu area favorit adalah bagian area taman, di mana pengunjung dapat melihat air yang mengalir dari ketinggian, membentuk perosotan air mengalir menuju sungai berkelok-kelok di bawah.
Dinding bendungan yang menjulang tinggi pun juga tak kalah, dengan latar belakang bukit hijau menjadi latar yang sempurna untuk berswafoto. Ditambah, dua gazebo taman seolah sedang berada di halaman belakang rumah sendiri.
Suasana tenang dengan birunya langit memberikan sentuhan magis pada setiap foto yang diambil. Bagi para penggemar fotografi alam, Bendungan Tukul adalah lokasi yang wajib dikunjungi.
Meski gara-gara melihat konten Tiktok, pengunjung, Nurin Hurum Maqshuroh (23) asal Kecamatan Kebonagung mengaku tak menyesal berkunjung ke lokasi.
Pemandangan yang luas pun bisa mendapatkan banyak angle, tempat ini disebutnya rekomended buat anak muda.
“Awal tahunya pas scroll Tiktok. Lihat di video tempatnya keren banget. Apalagi kalau datang sore-sore, cahaya mataharinya bikin hasil fotonya lebih dramatis," sahutnya.
Tak hanya Nurin, sejumlah pasangan muda lain juga ada datang meski hanya sekadar jalan-jalan di sekitar area bendungan.
Berkunjung ke Bendungan Tukul tidak dipungut biaya alias gratis. Pengunjung bisa datang kapan saja dan menikmati pemandangan tanpa harus membayar tiket masuk.
Akses menuju Bendungan Tukul juga relatif mudah. Dari pusat kota Pacitan, bendungan ini dapat dicapai dalam waktu kurang dari satu jam.
Jalan menuju lokasi sudah beraspal mulus. Pengunjung tak perlu khawatir soal pilihan transportasi.
Lebih lanjut, di beberapa titik rest area juga telah dipasang papan peringatan guna mengingatkan pengunjung untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
Meski terdapat petugas. Kesadaran pengunjung masih menjadi kunci utama untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar bendungan.
Pengunjung juga diingatkan agar tetap menjaga kebersihan. Pasalnya, tempat ini bukan hanya milik satu dua orang, tapi milik bersama. Jika ingin menikmati keindahannya, tentunya juga harus bertanggung jawab terhadap lingkungan. (*)
