KETIK, SURABAYA – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Komisi A DPRD Surabaya menekankan pentingnya pelibatan UMKM yang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Penting pula UMKM yang bersertifikat halal.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya Yona Bagus Widyatmoko mengingatkan Pemkot agar melakukan seleksi untuk UMKM yang berpartisipasi dalam program MBG. Yona mengusulkan agar Pemkot memberikan persyaratan tertentu. Salah satunya adalah memastikan UMKM yang terlibat memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjamin kualitas dan legalitas produk.
“Kami mendorong agar pelaku UMKM yang terlibat harus memiliki sertifikasi halal. Jangan sampai ada UMKM rumahan yang belum memenuhi standar dan malah menyulitkan program ini,” ucapnya pada Kamis 21 November 2024.
Selain itu, Yona juga menyarankan agar pemerintah memberikan pembatasan kuota kepada setiap UMKM. Sehingga pengawasan kualitas makanan menjadi lebih mudah dilakukan oleh Pemkot dan DPRD.
“Dengan pembatasan kuota, pengawasan terhadap kualitas produk dan distribusi makanan akan lebih mudah dilakukan,” katanya.
Yona melihat program ini sebagai peluang untuk membangkitkan UMKM yang saat ini banyak menghadapi kesulitan.
Dia berharap Pemkot dapat menjadikan program MGB sebagai langkah strategis untuk membantu UMKM bertahan dan berkembang.
“Banyak UMKM, terutama di sektor makanan dan minuman, yang sulit bertahan di platform digital. Dengan program ini, pemerintah bisa hadir membantu mereka agar tetap survive,” ungkapnya.
Ia menjelaskan keterlibatan UMKM lebih mudah dalam hal pengawasan dibandingkan konsep dapur induk.
“Kalau dapur induk harus menangani jumlah besar, distribusinya akan sulit, terutama untuk sekolah-sekolah yang lokasinya terpencil. Justru kalau UMKM dilibatkan, misalnya satu UMKM menangani satu atau dua sekolah, kualitas dan distribusi akan lebih maksimal,” ujar Yona.
Menurut Yona, program MBG adalah upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia.
“Program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak sekolah. Jadi, pola distribusinya harus benar-benar diperhatikan,” ujar politisi Gerindra ini.
Yona menekankan melalui kolaborasi antara eksekutif dan legislatif, ia berharap program MGB di Surabaya bisa berjalan dengan baik sekaligus memberikan dampak positif, baik bagi anak-anak sekolah maupun para pelaku UMKM di kota ini.
“Libatkan UMKM, berikan pembatasan yang jelas, dan pastikan program ini berjalan tepat sasaran. Itu yang harus kita dorong,” pungkas Yona.