KETIK, SURABAYA – Untuk mengantisipasi datangnya luapan air di musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan sejumlah langkah pencegahan. Salah satunya mengoptimalkan rumah pompa di 79 titik hingga melakukan normalisasi dan pembersihan saluran air.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya genangan yang akan menghambat aktivitas warga Surabaya.
"Setiap rumah pompa memiliki antara 3 hingga 7 unit pompa, dengan kapasitas minimal 3 meter kubik,” kata Syamsul, Kamis 24 Oktober 2024.
Selain luapan air, pihaknya juga mengantisipasi lumpur yang sering kali ikut terbawa saat terjadi luapan air. Oleh sebab itu setiap rumah pompa juga dilengkapi dengan pompa kecil yang berfungsi untuk memindahkan lumpur agar genangan cepat surut.
"Jadi itulah mengapa di Surabaya, kalau ada genangan insyaallah tidak sampai menginap. Karena kita punya penyedot lumpur juga," tambahnya.
DSDABM tidak hanya melakukan normalisasi saluran air, tetapi juga mengosongkannya. Hal ini agar saat hujan turun air yang datang dapat langsung diarahkan ke saluran air yang kosong, sehingga air tidak sampai meluap ke pemukiman warga.
"Begitu langit mulai mendung, kami segera mengosongkan saluran-saluran melalui rumah pompa, dan airnya dibuang ke laut," paparnya.
Dalam mengatasi luapan air di Kota Surabaya, selain upaya dari Pemkot Surabaya, juga diperlukan kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat. Peran masyarakat sangat besar untuk ikut bersama menjaga kebersihan dan merawat fasilitas yang disediakan oleh Pemkot Surabaya dalam upaya mengatasi banjir.
"Saya yakin warga Surabaya yang memiliki rasa cinta terhadap kota ini tidak akan membuang sampah di saluran," pungkasnya.(*)