KETIK, JAKARTA – Menempuh perjalanan udara dengan waktu yang panjang bisa melelahkan. Penumpang bisa mengalami kejenuhan, kelelahan, penurunan kondisi fisik, masalah pencernaan, dan gangguan tidur. Istilah ini kerap disebut jet lag.
Peneliti menyatakan masalah jet lag bisa dialami penumpang pesawat setelah melewati minimal dua atau tiga zona waktu. Sementara tiap-tiap individu mengalami jet lag yang berbeda-beda. Berikut cara mengatasinya:
Atur Sirkadian
Penyebab jet lag juga dikarenkan paparan cahaya dan asupan melatonin pada waktu yang salah. Hal ini bisa mengacaukan ritme sirkadian pada saat di dalam pesawat.
Mengutip Sleep Foundation, menyesuaikan sirkadian sangat penting. Ritme sirkadian adalah proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun dalam rentang 24 jam.
Penumpang disarankan mengenakan penutup mata dan telinga untuk mengurangi paparan sinar maupun kebisingan mesin pesawat.
Kurangi Paparan Cahaya
Cahaya matahari memiliki pengaruh terbesar pada ritme sirkadian. Demikian juga dengan cahaya buatan seperti dari ponsel atau perangkat elektronik lainnya. Masalah ini ditafsirkan otak untuk mengatur jam internal tidur.
Ada baiknya setiba di tujuan kurangi paparan matahari, dan menggantinya bertemu matahari keeseokan hari. Sebab, paparan sinar matahari di tempat tujuan mempercepat proses penyesuaian diri dengan zona waktu baru.
Konsumsi Melatonin
Hormon melatonin secara alami dibuat tubuh. Produksi melatonin biasanya dimulai pada malam hari atau beberapa jam sebelum waktu tidur normal. Dua fungsi utama melatonin membantu menginisiasi tidur dan mengatur ritme sirkadian.
Ketika ritme sirkadian terganggu akibat jet lag, produksi melatonin turut terganggu. Sejumlah penelitian menganjurkan mengonsumsi suplemen melatonin dapat membantu mengatasi jet lag.
Namun perlu konsultasi dengan ahli medis. Sebab mengonsumsi melatonin pada beberapa orang, dapat menimbulkan pusing atau masalah perut.
Atur Jam
Jika Anda mengenakan jam tangan atau arloji analog untuk segera menyesuaikan dengan waktu tujuan. Setidaknya Anda bisa melatih ritme sirkadian di dalam pesawat dan bisa mengaturnya saat tiba.
Tetapi saat ini cukup banyak jam tangan digital maupun ponsel yang secara otomatis bisa memyesuaikan dengan lokasi tujuan. Melatih sirkadian juga bisa dilakukan sebelum keberangkatan pesawat.
Kurangi Alkohol dan Kafein
Perjalanan panjang di pesawat ditemani alkohol adalah ide buruk. Sebab, mengonsumsi alkohol bisa mengurangi kualitas tidur secara keseluruhan. Karena itu, sebaiknya hentikan konsumsi alkohol selama penerbangan dan setelah sampai.
Begitu juga dengan mengonsumsi kafein bisa meningkatkan kewaspadaan dalam jangka pendek. Terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein dapat membuat gelisah dan makin menyulitkan untuk tidur. (*)