Awal Panen, Harga Cengkeh di Pacitan Malah Turun Jadi Rp100 Ribu

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

20 Juni 2024 09:48 20 Jun 2024 09:48

Thumbnail Awal Panen, Harga Cengkeh di Pacitan Malah Turun Jadi Rp100 Ribu Watermark Ketik
Slamet tengah memikul cengkeh hasil panennya menuju rumah, Kamis, (20/6/2024). (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Belum sebulan musim panen cengkeh di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, harganya justru turun menjadi Rp100 ribu per kilogram (kg). Penurunan ini dirasakan petani setempat dalam sepekan terakhir.

"Iya, sekarang harganya turun, sebelumnya Rp120 ribu rupiah per kg untuk cengkeh kering. Panen tahun ini juga tidak terlalu banyak dapetnya," ujar Petani Cengkeh asal Desa Katipugal, Kecamatan Kebonagung, Slamet (40) kepada Ketik.co.id, Kamis, (20/6/2024). 

Dugaan kuat, penurunan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah melimpahnya pasokan cengkeh di pekan pertama masa panen lalu. Termasuk kalah start dengan musim panen luar daerah.

"Permintaan cengkeh dari industri rokok mungkin juga melimpah untuk saat ini," duganya.

Kendati mengalami penurunan harga, bagi warga, sektor cengkeh di Pacitan masih potensi menjadi sumber pendapatan yang cukup menjanjikan.

Permintaan cengkeh yang terbilang stabil, membuat harganya konstan di atas Rp50 ribu rupiah per kg.

"Kalau soal harga tidak terlalu masalah, karena biaya perawatannya ya hampir tidak ada. Lebih khawatir jika terjadinya cuaca buruk yang membuat kuantitas panen menurun," ungkapnya.

Petani cengkeh Pacitan berharap harga komoditas rempah ini dapat segera kembali naik, sehingga para petani setempat dapat memperoleh penghasilan yang lebih melimpah.

"Kalau bisa dikembangkan jadi komoditas yang lebih baik, ya Alhamdulillah," harapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Cengkeh di Pacitan pacitan