Bangun Inklusivitas, Difabel Kelurahan Tunjungsekar Ikuti Pelatihan Kerajinan Keramik

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Marno

12 Oktober 2023 07:47 12 Okt 2023 07:47

Thumbnail Bangun Inklusivitas, Difabel Kelurahan Tunjungsekar Ikuti Pelatihan Kerajinan Keramik Watermark Ketik
Para difabel saat mengikuti kegiatan pemberdayaan oleh Kelurahan Tunjungsekar. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pelatihan membuat dan melukis di kerajinan keramik sukses digelar oleh Kelurahan Tunjungsekar, Kota Malang pada Kamis (12/10/2023). Pelatihan tersebut diikuti oleh 15 peserta yang terdiri dari difabel beserta pendamping. 

Kegiatan yang bekerja sama dengan Kampung Keramik Dinoyo tersebut sebagai upaya pemberdayaan difabel di wilayah Kelurahan Tunjungsekar. Dian Safitri, kasi Pemberdayaan Kelurahan Tunjungsekar menjelaskan peserta merupakan difabel tuli, down syndrome, dan netra.

"Kita memang ada anggaran yang difokuskan untuk difabel. Jadi kegiatan hari ini ada pelatihan pembuatan keramik. Kita ingin melatih motoriknya mereka dengan membuat kerajinan dari keramik. Baik itu dengan mengecat vasnya, maupun membentuk clay jadi kerajinan keramik," ujarnya saat ditemui di Kantor Kelurahan Tunjungsekar.

Foto Pipit, difabel netra yang didampingi kakaknya saat melukis di vas bunga. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)Pipit, difabel netra yang didampingi kakaknya saat melukis di vas bunga. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

Saat proses pelatihan, peserta sudah disediakan vas bunga, clay, dan alat untuk melukis. Mereka diberikan kebebasan untuk memilih antara membuat kerajinan maupun menghias vas bunga. 

Kegiatan pemberdayaan difabel rupanya telah sering diadakan oleh Kelurahan Tunjungsekar. Sebelumya pihak kelurahan menggandeng komunitas Akar Tuli Malang untuk belajar berinteraksi dengan teman tuli dan juga belajar bahasa isyarat.

"Kita sebelumnya mengundang 12 teman tuli yang ada di Tunjungsekar dan ada Komunitas Akar Tuli Malang untuk belajar etika berkomunikasi dengan teman tuli. Kita juga belajar tentang bahas isyarat dan baru digelar pada 22 September 2023," lanjutnya. 

Kegiatan tersebut diharapkan dapat membuat difabel lebih dapat berkomunikasi dan membaur dengan dunia luar. Selain itu, Dian berharap mereka dapat mengetahui potensi yang ada dalam diri masing-masing agar dapat menorehkan prestasi.

"Kita lebih ke pengenalan, supaya bisa berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Untuk selanjutnya tidak menutup kemungkinan kalau mereka mau berwirausaha keramik juga bisa. Kita kenalkan dulu, nanti kita lihat passionnya mereka," sambung Dian.  

Sementara itu, salah satu peserta yang juga difabel netra, Pipit Indrawati mengaku senang dengan terselenggaranya kegiatan tersebut. Meskipun terdapat kesulitan dalam melukis di vas bunga, namun dengan didampingi oleh kakaknya ia berhasil menyelesaikan hasil karyanya itu.

"Tadi saya mewarnai keramik, ada sedikit kesusahan karena harus raba-raba dan mencocokkan warnanya. Tapi tadi dibantu kakak saya, saya menggambar bunga," ujar Pipit.

Ia berharap kegiatan yang dikhususkan bagi difabel dapat rutin digelar oleh Kelurahan Tunjungsekar. Besar harapannya untuk dapat menggali potensi yang ia miliki.

"Saya senang ikut kegiatan ini karena biasanya saya di rumah, masak, cuci baju. Ini baru pertama kali saya ikut, mudah-mudahan bisa ada kemajuan," tururnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Difabel Kota Malang Pemberdayaan Difabel Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang melukis vas bunga kerajinan keramik