Disdikbud Kota Malang Jemput Bola Kenalkan Koleksi Museum Mpu Purwa ke Sekolah

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

19 September 2024 16:53 19 Sep 2024 16:53

Thumbnail Disdikbud Kota Malang Jemput Bola Kenalkan Koleksi Museum Mpu Purwa ke Sekolah Watermark Ketik
Pengenalan koleksi Museum Mpu Purwa kepada siswa SDK Cor Jesu. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang memulai program Museum Keliling. SD Katolik Cor Jesu dipilih menjadi lokasi pertama untuk mengenalkan koleksi Museum Mpu Purwa, Kota Malang. 

Pamong Budaya Pertama Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Malang, Norman Candra Setiansyah menjelaskan, program telah dirancang pada tahun sebelumnya. 

"Biasanya untuk kegiatan pengenalan museum, kami mengundang peserta didik datang ke museum. Tapi tahun ini kami gunakan metode lain yakni jemput bola ke satuan pendidikan atau sekolah untuk mengenalkan koleksi," ujarnya, Kamis 19 September 2024. 

Menurutnya, banyak peserta didik yang belum mengenal dan mengetahui keberadaan museum bersejarah di Kota Malang itu. Program tersebut akan berlanjut kepada empat sekolah lainnya, mulai dari SMPN 3, SDN Bandungrejosari 1, SMPN 7, dan SMPN 16 Kota Malang. 

Foto Program Museum Keliling yang diselenggarakan oleh Disdikbud Kota Malang untuk mengenalkan koleksi Museum Mpu Purwa. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)Program Museum Keliling yang diselenggarakan oleh Disdikbud Kota Malang untuk mengenalkan koleksi Museum Mpu Purwa. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

"Ini masih pertama, tahun ini kami menyasar lima sekolah sebagai pilot projek tahun ini. Mungkin jika diberi kesempatan tahun depan untuk mengadakan lagi, cakupan bisa diperluas," tambahnya. 

Terdapat dua arca koleksi Museum Mpu Purwa yang dikenalkan, meliputi Arca Ganesha dan Arca Pertapa. Kedua arca tersebut merupakan master piece karena ditemukan di Kota Malang. 

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang, Rakai Hino turut hadir menjelaskan sekilas koleksi dan ilmu Arkeologi kepada siswa SDK Cor Jesu. Ia kagum dengan semangat belajar dan rasa ingin tahu yang dimiliki para siswa. 

"Mungkin karena latar belakang kurikulum di Cor Jesu, walaupun ramai tapi bukan urakan. Cor Jesu kan kurikulumnya dari masa kolonial, mereka tertib, santun, ramai aktif yang terarah karena pendidikan di mereka dari dasarnya memang seperti itu," ungkapnya. 

Untuk menarik perhatian siswa di jenjang sekolah dasar, diperlukan pembelajaran interaktif dan langsung diberikan contoh berupa arca. Anak-anak juga dikenalkan beragam benda bersejarah melalui sebuah gambar pendukung. 

"Kita pakai metode picture and picture, ditunjukkan fotonya itu memudahkan anak memahami," tambahnya. 

Untuk membawa koleksi bersejarah itu, pihaknya telah berkonsultasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI. Agar dapat membawa dua arca keluar dari museum harus menggunakan teknik tertentu dengan didampingi oleh Arkeolog, yakni Rakai sendiri.

"Untuk membawa koleksi museum tidak boleh orang biasa. Harus orang yang belajar Arkeologi. Kita udah ijin ke Trowulan dan diizinkan karena ada pengawasan dari Arkeolog," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Museum Keliling Museum Mpu Purwa Kota Malang SD Katolik Cor Jesu Disdikbud Kota Malang