Baru Enam Kelurahan Jadi STBM, Dinkes Kota Malang Tekankan Lima Pilar Berkelanjutan

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

14 November 2023 09:00 14 Nov 2023 09:00

Thumbnail Baru Enam Kelurahan Jadi STBM, Dinkes Kota Malang Tekankan Lima Pilar Berkelanjutan Watermark Ketik
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Dari 57 kelurahan, baru terdapat enam kelurahan yang sudah menjadi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif menekankan masyarakat menerapkan lima pilar STBM.

Kelima pilar tersebut meliputi, stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum atau makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Untuk menjadi STBM, tiap kelurahan harus mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan lima pilar. Apabila telah memenuhi, kelurahan akan diberikan pembinaan oleh tim STBM Kota Malang. Dari situlah keluraham dapat mendeklarasikan diri sebagai Kelurahan STBM.

"Di tiap kelurahan sudah ada tim STBM Kelurahan. Mereka akan melakukan monitoring evaluasi sepanjang tahun. Kira-kira dari lima pilar ini mana yang belum memenuhi. Kalau belum, dicari tahu kenapa, nanti dikoordinasikan bersama," ujar Husnul, Selasa (14/11/2023).

Adapun kelurahan yang telah mendeklarasikan diri sebagai Kelurahan STBM yakni Kelurahan Cemorokandang, Sawojajar, Arjosari, Arjowinangun, Lesanpuro, dan Balearjosari. Menurut Husnul diperlukan kolaborasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mewujudkan STBM di setiap kelurahan.

"STBM itu mengubah perilaku masyarakat menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kalau ini sudah bisa tentu akan mencehah beberapa hal seperti penyakit yang berbasis lingkungan, dan stunting," tambahnya.

Sementara itu Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meyakini saat ini tidak ada masyarakat Kota Malang yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Kendati demikian pihaknya mengimbau supaya perangkat daerah selalu memantau kondisi tersebut. 

"Saya yakin kita ini terkait dengan BABS sudah tidak ada lagi, tapi tetap harus dipantau. Keseluruhan rata-rata memang masih ada (yang belum menerapkan STBM 5 pilar). Tapi harus kita pantau, misalnya seperti kampung-kampung yang padat dan berada di pinggir sungai, itu tetap hatus kita pantau," ujar Wahyu.

Ia berharap masyarakat dapat konsisten menerapkan lima pilar STBM. Buruknya sanitasi di masyarakat juga memberikan dampak negatif seperti stunting. 

"Harapannya lima pilar STBM tetap mereka lakukan dan konsisten. Jangan dianggap sudah menerima sertifikat, tapi akhirnya tidak menerapkan sepenuhnya. Sanitasi ini sangat penting karena akan berpengaruh juga ke stunting," tambahnya.

Tombol Google News

Tags:

BAB Sembarangan STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Malang Dinkes Kota Malang