KETIK, SURABAYA – Kesuksesan sebuah perusahaan atau organisasi tak bisa lepas dari gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpinnya.
Nutrifood sebagai perusahaan yang membawahi berbagai brand ternama seperti Nutrisari, Hilo, L-Men, Tropicana Slim, dan lain-lain terkenal dengan budaya kerja dan gaya kepemimpinan yang humanis.
Seperti apa gaya kepemimpinan dan budaya kerja di perusahaan ini?
Keinginan Berbuat Lebih
Mardi Wu, CEO PT Nutrifood Indonesia percaya manusia dilahirkan untuk sesuatu yang besar.
Setiap manusia pasti memiliki dorongan berbuat lebih untuk banyak orang, keinginan berkontribusi, dan bermanfaat bagi sekitar.
Berangkat dari kepercayaan itulah dia mendefinisikan esensi kepemimpinan, yakni manusia terpanggil untuk berbuat sesuatu yang lebih.
"Kepemimpinan ini bermacam-macam. Orang-orang punya satu tujuan lalu ingin cari pengikut untuk mencapai tujuan tersebut," terang Mardi dalam talkshow Purpose Based Leadership yang diselenggarakan Nutrihub Surabaya, Sabtu (22/6/2024).
Dalam kepemimpinannya, ia mengatakan Nutrifood berusaha mengatur bagaimana para pekerja bisa bekerja dengan sepenuh hati.
Sebab, kebanyakaan ketika orang bekerja hanya sebatas memenuhi tanggung jawab, mendapatkan uang atau jabatan.
Tidak banyak orang mendapatkan kesempatan di tempat-tempat yang bisa membuat dirinya bisa mengaktualisasikan diri dan mengisi waktunya dengan senang hati.
"Di sinilah peran penting Nutrifood mencoba menjadi tempat karyawan-karyawan bekerja dengan senang hati, itu Purpose Based Leadership," jelasnya.
Purpose Based Leadership
Lebih lanjut, ia menjelaskan Purpose Based Leadership itu menggerakkan orang bisa berpartisipasi, mengambil power, mengambil keputusan, dan adaptif.
Kepemimpinan berbasis tujuan ini penting dimiliki supaya punya tujuan lebih besar.
"Pemimpin harus punya visi tapi kalau visinya nggak inspiring, orang nggak akan ikut bergerak," paparnya.
Ia memberi contoh apabila seseorang kerja di perusahaan yang visinya hanya menjadi nomor 1 di industrinya, maka orang itu tidak akan tergerak untuk mau melakukan sesuatu yang lebih.
"Nanti orang itu akan berpikir, ngapain saya berbuat lebih, kan itu buat perusahaannya," lanjutnya.
Oleh karena itu, Nutrifood mencari orang-orang yang punya nilai sama, tujuan sama dengan perusahaan dan benar-benar memiliki motivasi.
"Tugas perusahaan dan pemimpin adalah menjaga supaya api motivasinya tidak padam," katanya.
Sebab Nutrifood percaya setiap manusia dipanggil untuk visi yang lebih besar.
Mardi juga berpendapat apabila seseorang melihat pekerjaan sebagai panggilan, maka itu akan menjadi sesuatu yang bermakna.
Ini akan meningkatkan produktivitas dan komitmen dari karyawan.
"Kalau orang melihat pekerjaan itu sebagai sesuatu yang transaksional, maka ia hanya akan selesai mendapatkan itu," katanya.
Mardi Wu saat menyampaikan materi leadership. (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
Bekerja dengan Bahagia
Mengintip teori managemen dari MacGregor's, ia menyebut ada dua aliran besar yang sangat berbeda, yakni teori X dan Y.
"Kalau kami menganut aliran yang agak berbeda, dan tidak banyak dibahas di dunia akademis," jelas pria asal Riau ini.
Ia menyebut dalam beberapa penerapannya, Nutrifood menganut aliran kedua yang membuat para pekerja bisa bekerja dengan bahagia.
"Kami tidak ada penilaian kinerja karyawan. Tapi berhasil bertumbuh dengan bagus. Nutrifood juga tidak memotivasi karyawan. Kalau Nutrifood ada program itu, jangan-jangan Nutrifood sudah salah jalan," beber CEO lulusan Manajemen S2 Universitas Purdue, Amerika Serikat itu.
Menariknya, ia juga tidak menerapkan sistem insentif pada karyawan internalnya.
"Memotivasi karyawan itu tidak harus dengan insentif, ada banyak cara. Apalagi dengan kondisi yang sekarang dan generasi yang sekarang," tuturnya.
"Kita juga tidak memotivasi orang dengan hukuman dan hadiah," tambahnya.
Pemasaran produk yang diterapkan adalah sosial marketing, yang mana konsumen mengenal nilai-nilai Nutrifood, tertarik, lalu termotivasi untuk mengonsumsi.
"Jadi nggak cuma ngabisin uang untuk teriak-teriak supaya orang beli. Tapi bagaimana mereka mengenal produk Nutrifood dengan cara berbeda," ungkap Mardi.
Berkat gaya kepemimpinan dan budaya humanis yang ia terapkan di perusahaan, produk-produk Nutrifood kini sudah menjangkau lebih dari 30 negara di dunia dengan total lebih dari 2000 karyawan.
Dan hebatnya, Nutrifood menjadi role model bagi beberapa komunitas dan perusahaan lain.
"Saya pikir perlu mencari alternatif-alternatif kepemimpinan yang relevan dan humanis. Karena dunia ini berjalan cepat, jadi terus membutuhkan inovasi terkait manajemen kepemimpinan," pesannya. (*)