Terapkan Ilmu Enterpreneurship, Kemenkes Luncurkan Program Transformasi Kesehatan

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

28 Maret 2024 12:15 28 Mar 2024 12:15

Thumbnail Terapkan Ilmu Enterpreneurship, Kemenkes Luncurkan Program Transformasi Kesehatan Watermark Ketik
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof.dr. Dante Saksono Harbuwono.Sp.PD-KEMD.Ph.D. (Foto: Tangkapan layar webinar)

KETIK, SURABAYA – Bidang keilmuan enterpreneurship atau kewirausahaan merupakan pendidikan yang harus dimiliki oleh setiap orang dari berbagai disiplin keilmuan. Hal ini enterpreneurship mengajarkan leadership dan cara beradaptasi dengan perubahan dan pemasalahan yang ada di masyarakat.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof.dr. Dante Saksono Harbuwono.Sp.PD-KEMD.Ph.D mengatakan orang dengan latar belakang pendidikan enterpreneurship akan menjadi pribadi yang unggul saat terjun ke masyarakat. Oleh sebab itu pentingnya pendidikan enterpreneurship diajarkan sebagai salah satu bekal untuk berkontribusi di lingkungan sosial.

"Enterpreneurship ini ilmu yang penting bahkan bagi mahasiswa kedokteran. Karena dengan enterpreneurship kita akan memiliki problem solving yang lebih baik," jelasnya saat menjadi dosen tamu di webinar class yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Kamis (28/3/2024).

Dirinya mencontohkan, salah satu bentuk penerapan ilmu enterpreneurship di Kementerian Kesehatan adalah melalui program transformasi kesehatan. Transformasi kesehatan adalah melakukan perubahan dengan situasi yang lebih maju dan berkualitas dibanding sebelumnya khusunya di sektor kesehatan.

Transformasi kesehatan ini terbagi dalam 6 pilar yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem layanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM Kesehatan dan terakhir transformasi teknologi kesehatan.

"Seperti disaat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, kita semoat kesulitan mendapatkan APD dan juga obat. Hal ini karena kita tidak memproduksi sendiri barang tersebut," tambahnya.

"Oleh sebab itu saat ini kita sudah memikirkan hal tersebut dan bisa memproduksi APD dan obat sendiri. Disinilah ilmu enterpreneurship diperlukan," imbuhnya.

Enterpreneurship seperti ini yang harus dilakukan untuk melakukan inovasi guna membawa sektor kesehatan semakin maju. Kemandirian di bilang kesehatan baik produksi obat, alat kesehatan diperlukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan menaikkan harapan hidup masyarakat.

Sementara itu, salah satu fokus dari Kementerian kesehatan adalah melakukan pemerataan jumlah dokter di Indonesia. Saat ini rasio dokter di Indonesia berada di angka 0,47 per 1000 penduduk. Angka ini tentu sangat kurang sekali, Indonesia bahkan berada di peringkat 8 untuk kawasan ASEAN.

"Kekurangan dokter spesialis kita hampir dialami semua provinsi. Terutama dokter spesialis, diperlukan waktu 10 tahun untuk memenuhi dokter spesialis agar merata di seluruh Indonesia," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kementerian Kesehatan Transformasi kesehatan pendidikan enterpreneurship leadership solusi bekal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga