KETIK, SURABAYA – Memiliki keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi Romeo Dafa Islami Putra Sugianto untuk tetap semangat menuntut ilmu.
Siswa kelas 11 SLB YPAC Surabaya ini selalu semangat untuk mengikuti setiap pelajaran dan pelatihan yang ada di sekolah.
Bahkan di sela-sela mengikuti pelajaran, penyandang tuna daksa ini menyempatkan diri berjualan sembari berkeliling di sekitar lingkungan sekolah.
Dengan mengayuh kursi rodanya, ia menawarkan jualan kepada para guru, teman teman dan para pendamping.
"Iya, sehari-hari jualan ini ada snack, biskuit dan juga sinom. Kalau sinom ini bikinan sendiri, kalau snacknya ambil dari tempat lain," jelas Dafa, Senin (31/7/2023).
Dia mengaku, kebiasaan berjualan ini berkaitan dengan program sekolah yakni pekan niaga. Dalam pekan niaga ini, semua murid membawa barang dagangan untuk berjualan. Mulai dari makanan, minuman hingga barang kerajinan.
"Kebiasaan jualan ini karena ada pekan niaga di sekolah. Tapi walaupun nggak ada pekan niaga, saya tetap jualan. Saya suka aja jualan karena bisa punya uang sendiri" tambah Dafa.
Dafa menunjukkan aneka barang dagangannya. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Untuk penghasilan tiap harinya, remaja penyuka sejarah ini selalu memberikan uang hasil jualan kepada sang bunda.
Dafa tidak pernah menghitung pendapatannya. Dalam berjualan, ia selalu menyusuri lorong sekolah dengan kursi roda dan menawarkan dari kelas ke kelas.
"Uang hasil jualan biasanya langsung dikasih ke bunda. Nanti buat jalan-jalan kayak ngemall gitu," ucapnya.
Saat sedang tidak bersekolah, siswa 17 tahun ini seringkali menghabiskan waktu di rumah. Seperti mencari informasi dari Google. Belajar hal-hal baru dari internet dan juga membaca dongeng.
"Biasanya kalau nggak sekolah suka baca dongeng, salah satu dongeng kesukaan saya itu judulnya Batu Menangis dari Kalimantan Barat," pungkasnya.(*)
