Desa Gubrih Jadi Satu-satunya Perwakilan Bondowoso di Lomba Desa Berseri Tingkat Jatim

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Muhammad Faizin

31 Mei 2024 08:33 31 Mei 2024 08:33

Thumbnail Desa Gubrih Jadi Satu-satunya Perwakilan Bondowoso di Lomba Desa Berseri Tingkat Jatim Watermark Ketik
Tim penilai saat berbincang langsung dengan warga yang membuat besek dan beberapa produk berbahan dasar sampah yang dikelola masyarakat (Foto: Ari Pangistu/Ketik.co.id)

KETIK, BONDOWOSO – Desa Gubrih di Kecamatan Wringin menjadi satu-satunya desa yang mewakili  Bondowoso dalam Lomba Desa Berseri kategori pratama tingkat Provinsi Jawa Timur. 

Karena itulah, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur melakukan penilaian dan pembinaan di desa kawasan barat Bondowoso itu, pada Jumat (31/5/2024). 

Diah Laras Ayu, Ketua tim penilaian Desa Berseri dari Provinsi Jatim, mengatakan, pihaknya melakukan penilaian di empat RT di dua RW di desa tersebut. 

Itu dilakukan untuk melihat secara langsung penerapan kebijakan Kades dalam pengelolaan lingkungan. 

“Indikatornya kebijakan Kades dalam pengelolaan lingkungan,” katanya. 

Ia menjabarkan, secara spesifik pihaknya melihat pengelolaan sampah di empat titik tersebut. Utamanya, bagaimana masyarakat menerapkan pemilahan dan pengolahan sampah organik dan anorganik.

Mengingat, Desa Gubrih berada di kawasan yang jauh dari jangkuan pengangkutan sampah DLH kabupaten. 

“Masyarakat harus mandiri untuk pengelolaan sampahnya,” katanya. 

Selain itu, tim penilaian juga melihat bagaimana Pemdes berupaya untuk mengedukasi masyarakat dalam menciptakan ruang terbuka hijau dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Karena, ini juga bagian dari antisipasi krisis pangan yang disebut-sebut akan melanda seluruh dunia. 

“Ini untuk mendukung ketahanan pangan keluarga juga,” katanya. 

Setelah melihat secara langsung, kata wanita akrab disapa Bu Diah itu, Desa Gubrih memiliki potensi besar untuk bisa menyandang desa berseri kategori pratama. Karena, memiliki cikal bakal di beberapa RT. 

“Kita lihat tadi kanan kiri di semua masyarakat di belakang rumah sudah ada tanamannya,” ujarnya. 

“Disini punya potensi banyak, khususnya kotoran hewan. Dan itu sudah jadi prioritasnya Pak Kades,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bondowoso, Aris Agung Sungkowo, menjelaskan, pihaknya akan memfokuskan ke Desa Gubrih ke depannya dalam upaya menyempurnakan berbagai hal terkait pengelolaan lingkungan di wilayah tersebut. 

Salah satunya, untuk pengelolaan sampah pihaknya dalam waktu dekat akan membuat TPS 3R di desa tetangga.

“Insyaallah, kalau Pak Kades bisa bekerjasama dengan kami untuk DD pengadaan roda tiganya, untuk mengangkut residu sampah ke TPAnya,” jelasnya. 

Ia pun mengaku siap memfasilitasi dan mendukung terus semangat desa Gubrih untuk menjadi desa berseri tingkat pratama. 

Sementara itu, Kepala Desa Gubrih, Abd Bari mengaku, terus berupaya membuat kebijakan lingkungan yang nantinya tak hanya bermanfaat bagi kesehatan lingkungan. Namun, juga bernilai ekonomis bagi kesejahteraan masyarakat. 

“Kita sudah mempersiapkan pengelolaan kotoran sapi untuk dijadikan pupuk organik. Karena disini banyak peternak sapi. Itu yang mengelola Bumdes nanti,” ungkapnya.

Pantauan di lapangan, tim penilai melihat secara langsung bagaimana masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman pangan. 

Selain itu, menyaksikan masyarakat menggunakan bambu dan sampah anorganik sebagai bahan pembuatan besek, tas, dan keset yang bernilai ekonomi. 

Bahkan, mereka juga mencicipi air langsung dari sumber mata air warga sekitar. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Bondowoso Desa Gubrih Dinas Lingkungan Hidup gas rumah kaca