KETIK, JAKARTA – Honda resmi meluncurkan Honda U-GO GT untuk konsumen di China. Skuter listrik tersebut mendapat sejumlah sentuhan baru dibandingkan Honda U-GO regular yang telah meluncur lebih dulu.
Dilansir Greatbiker, Honda U-GO GT merupakan satu dari tiga produk elektrik yang diproyeksikan meluncur di China tahun ini. Kendaraan tersebut sepintas mirip versi regular, hanya pabrikan Jepang itu membekalinya dengan setang jenis fat bar dan melaburinya dengan aksen baru.
Secara fitur dan teknologi, Honda U-GO GT juga lebih canggih dibandingkan U-GO regular. Skuter listrik tersebut menggunakan panel instrumen berukuran besar yang bisa dikoneksikan ke smartphone melalui aplikasi khusus bernama Wi-Box.
Honda U-GO GT juga dilengkapi sistem pengereman double cakram, pencahayaan full LED, dan sistem nirkunci pintar atau smart keyless.
Pabrikan membekali Honda U-GO GT dengan baterai jenis swap yang bisa dibuka-pasang. Hal ini sesuai dengan spesifikasi motor listrik yang menurut rencana bakal dipasarkan Honda di Indonesia tahun ini.
Baterai tersebut memiliki kapasitas 96V/30Ah yang membuat kendaraan mampu menempuh jarak 150 kilometer. Sementara untuk mengisinya dari nol ke -100 persen memerlukan waktu 6-7 jam.
Honda U-GO GT. (Foto: Wuyang Honda)
Honda U-GO GT menggunakan motor listrik berdaya 5kW dengan kecepatan maksimum hingga 86 km/jam. Padahal, untuk varian regular, tunggangan tersebut hanya bisa menghasilkan top speed 53 km/jam.
Honda U-GO GT sudah mulai dijual di China dengan dua pilihan warna, yakni hitam dan merah. Harganya mencapai 19.900 yuan atau setara Rp 44 jutaan.
Lantas, kapan Indonesia akan mulai meluncurkan motor listrik di Indonesia?
"Pokoknya sesuai komitmen di tahun ini. Kita bakal menjual dua produk listrik tahun ini," ujar Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran PT AHM, selaku agen pemegang tunggal merk motor Honda di Indonesia.
Menurutnya, PT AHM saat ini masih melakukan minat dan studi terhadap kebutuhan konsumen di tanah air.
"Ini model studi kita, mudah-mudahan dengan studi ini produk yang kita luncurkan nanti sesuai dengan konsumen dan masyarakat," kata Thomas. (*)
