Ironi Kota Pendidikan, 5.655 Anak di Kota Malang Tidak Sekolah

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

2 Oktober 2024 12:37 2 Okt 2024 12:37

Thumbnail Ironi Kota Pendidikan, 5.655 Anak di Kota Malang Tidak Sekolah Watermark Ketik
Ilustrasi anak sekolah di Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Sebagai kota pendidikan, Kota Malang menyimpan sebuah ironi. Pasalnya terdapat 5.655 anak yang tidak sekolah. Dari jumlah tersebut, 1.875 mengalami drop out (DO), 1.271 anak tidak lanjut sekolah, dan 2.509 anak belum pernah sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menjelaskan penyebab anak tidak sekolah masih dalam penelusuran. 

Menurutnya salah satu penyebab anak putus sekolah ialah untuk membantu perekonomian keluarga. Selain itu terdapat kemungkinan masyarakat tidak mengetahui bahwa sekolah telah digratiskan. 

"Mungkin tahunya bahwa sekolah itu bayar akhirnya membuat anak malas sekolah. Kalau memang tidak ada seragam, kami bisa membantu untuk mendapatkan seragam," ujarnya, Rabu 2 Oktober 2024.

Pihaknya langsung menelusuri usai mendapatkan data dari Kementerian Pendidikan. Salah satu uji coba penelusuran dilakukan di Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. 

"Kemarin dari penelusuran kami, anak sudah mulai sekolah, tapi memang juga ada yang benar data itu. Makanya kami akan segera menindaklanjuti dengan kegiatan sosialisasi. Harapan kami sampai Desember anak-anak yang belum sekolah sudah dapat sekolah," lanjutnya. 

Jika anak belum pernah sekolah, harus melakukan kejar paket A. Mengingat Pemerintah Kota Malang telah memberikan fasilitas memadai, ia berharap semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan. 

"Harapan kepada masyarakat untuk sadar akan pentingnya sekolah. Kemudian yang belum sekolah segera hadirkan untuk sekolah," sebutnya. 

Salah satu anak yang putus sekolah ialah Rafi dari Kelurahan Arjowinangun. Rafi menamatkan sekolahnya hanya sampai jenjang sekolah dasar, di SD Negeri Arjowinangun 1 pada tahun 2020. 

Ia mengaku tidak meneruskan pendidikan karena malas. Rafi sendiri tidak memiliki pekerjaan dan hanya diam di rumah. Kemudian ia didatangi oleh petugas dan ditawari untuk melanjutkan pendidikannya. 

"Belum bekerja, di rumah saja. Ingin meneruskan sekolah lagi," ucapnya. 

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menjelaskan data yang diterima dari Kementerian Pendidikan harus segera ditindaklanjuti.  

"Kondisi Kota Malang dengan 5.655 anak yang tidak sekolah ini adalah total yang besar dan perlu kita intervensi dan lakukan langkah strategis," ujar Iwan. 

Iwan meminta Disdikbud Kota Malang segera mengidentifikasi penyebab anak-anak yang tidak sekolah itu. Nantinya anak-anak akan disalurkan ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 

"Nantinya anak yang tidak sekolah, anak yang drop kita indentifikasikan karena apa sebabnya. Kemudian anak yang tidak sekolah bisa kita salurkan dan minatnya. Apabila memang masih memungkinkan kita salurkan ke PKBM," lanjutnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Pendidikan Kota Malang Anak Putus Sekolah Anak tidak sekolah Ironi Kota Pendidikan