KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kembali menggelar program Gerakan Pangan Murah (GPM). Kali ini, GPM dilaksanakan di Halaman Kantor Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Rabu 9 Oktober 2024.
Kepala DKPP Antiek Sugiharti mengatakan, pelaksanaan GPM ini dilakukan untuk stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok. Pihaknya sengaja menjual bahan pokok di bawah harga pasaran untuk menjaga daya beli masyarakat.
Program GPM ini rutin dihelat setiap bulan secara bergantian di wilayah Kota Pahlawan.
“Kami mendekatkan kebutuhan warga dengan menyediakan produk bahan pangan dengan harga di bawah harga pasar," kata Antiek, Rabu 9 Oktober 2024.
Produk UMKM lokal juga turut dijual untuk meningkatkan perekonomian. (Foto: Humas Pemkot Surabaya)
Selain menjual bahan pokok, pihaknya juga mengandeng sejumlah UMKM lokal sebagai upaya menggerakkan perekonomian mereka. Hasil panen dan produksi telur dari program padat karya masyarakat sekitar juga dijual pada GPM.
“Kita menyakinkan warga kalau harga masih stabil dan ketersediaan pangan masih sangat cukup,” tambahnya.
Sejumlah bahan pokok yang tersedia pada program GPM kali ini, di antaranya beras medium SPHP 1 ton dijual Rp 56.000 per 5kg, beras premium ukuran 5kg dengan harga Rp69.000, minyak goreng ukuran 1 liter dengan harga Rp16.300, tepung terigu ukuran 1kg dengan harga Rp11.500, gula pasir ukuran 1kg dengan harga Rp16.500, dan Minyakita ukuran 1 liter dengan harga Rp15.000.
Selanjutnya, daging sapi segar dan produk daging sapi olahan sebanyak 50kg , daging ras ayam per 1 ekor dijual dengan harga Rp30.000, telur ayam ras 1kg dijual dengan harga Rp25.000, cabai merah besar ukuran 300 gram dijual dengan harga Rp5.000, cabai rawit merah ukuran 200 gram dijual dengan harga Rp5.000, bawang merah ukuran 250 gram dijual dengan harga Rp5.000, dan bawang putih 75 pack ukuran 300 gram dijual dengan harga Rp10.000.
"Permohonan warga untuk digelarnya GPM juga cukup tinggi. Sepertinya untuk bulan (Oktober) ini, akan kita lakukan dua kali karena permohonan cukup banyak,” pungkasnya.(*)