Kerap Terjadi Gempa, BPBD Pacitan: Malah Bagus

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

25 Juli 2023 10:37 25 Jul 2023 10:37

Thumbnail Kerap Terjadi Gempa, BPBD Pacitan: Malah Bagus Watermark Ketik
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Radite Surya Anggono, jelaskan dampak baik foreshock. (Foto: Al ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Gempa bumi berkuatan kecil atau foreshock sering terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Namun, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Radite Surya Anggono menilai hal itu justru berdampak baik.

"Malah bagus, semoga saja dari gempa yang kecil-kecil ini mengurangi potensi guncangan yang lebih besar. Karena kalau pergeserannya lempeng pelan-pelan nanti yang kuat itu berkurang," kata Radite Surya Anggono, Selasa, (25/7/2023).

Sebagaimana lindu terjadi pada Minggu (23/7/2023), malam, warga yang tak ingin mati konyol sempat melarikan diri keluar rumah takut tertimpa bangunan akibat dari guncangan yang dirasa cukup kuat.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,89° LS ; 111,00° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 Km arah Barat Daya Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 42 km.

Foto Cuitan BMKG di Twitter, pada Minggu, (23/7/2023). (Foto: Tangkapan Layar.Hasil tangkapan layar cuitan BMKG di Twitter pada Minggu (23/7/2023)

Namun ungkap Radite, tidak ada laporan kerusakan. Pun terpantau di lapangan hanya terdapat beberapa warga yang mengalami luka-luka lantaran terpeleset ketika tengah berlarian keluar rumah.

"Berdasarkan pantauan di wilayah, terutama di pesisir, sementara belum ada dampak yang dilaporkan," ucapnya.

Seringnya terjadi gempa, lanjut Radite, justru  membangun kesadaran masyarakat akan dampak, resiko dan penanggulangan bencana. Masyarakat yang mulanya acuh, sekarang mulai sadar dan menambah pengetahuan (mitigasi) secara mandiri.

‘’Dari himbauan, sosialisasi sudah kami lakukan, ditambah juga tingkat kerawanan daerah pesisir selatan soal gempa. Saat ini, masyarakat banyak yang mulai belajar secara mandiri untuk melakukan penyelamatan diri, tidak melulu melalui sosialisasi dari kami,’’ katanya.

Secara umum, Radite memaparkan, beberapa mitigasi pun dapat dilakukan ketika terjadi gempa, di antaranya, dapat menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari penutup kepala dan leher. Kemudian, tetaplah berlindung di tempat yang aman sampai gempa berhenti.

"Meskipun ketika magnitudonya besar, dalam keadaan itu masyarakat bakal kesulitan berlari, namun sebaiknya tetap berusaha," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

bpbd pacitan gempa Foreshock