Kisah Nu'aiman Sahabat yang Jenaka, Selalu Membuat Rasulullah Tertawa 

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Rudi

22 April 2023 21:00 22 Apr 2023 21:00

Thumbnail Kisah Nu'aiman Sahabat yang Jenaka, Selalu Membuat Rasulullah Tertawa  Watermark Ketik
Ilustrasi masyarakat Arab. (Foto: SmarterTravel) 

KETIK, JAKARTA – Rasulullah SAW dikelilingi oleh para sahabatnya dengan karakteristik yang beragam. Ada yang dikenal tegas dan keras seperti Umar bin Khattab,  ada  sahabat yang dikenal pemalu yakni Utsman bin Affan. Namun, ada juga sahabat terdekat Rasulullah yang paling usil dan jenaka pada masanya? 

Sosok sahabat rasul ini adalah satu-satunya orang yang berhasil membuat Rasulullah SAW tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya. Sebab, Rasulullah biasanya hanya melemparkan senyum pada orang-orang di sekitarnya. 

Sahabat yang dimaksud di atas adalah Nu'aiman bin Ibnu Amr bin Raf'ah. Ia adalah salah seorang sahabat dari kalangan Anshar yang juga termasuk dalam kalangan ashabul badr. Sebab, Nu'aiman pernah turun berjihad bersama Rasulullah saat Perang Badar. 

Rasulullah selalu tertawa dan gembira bila berada di dekatnya.

Kisah ini diceritakan dari Ibnu Majah, bahwa suatu hari Nu'aiman pernah diajak berdagang oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq bersama sahabat yang lain untuk pergi ke negeri Syam (daerah maju pada masanya). Salah satunya ada Suwaibith bin Harmalah. 

Saat hari mulai menjelang siang, Nu'aiman yang sudah lapar menghampiri Suwaibith yang saat itu ditugaskan untuk menjaga makanan. Suwaibith dengan sikap penuh amanahnya tentu menolak saat Nu'aiman hendak meminta satu potong roti untuknya. 

Hingga Nu'aiman berkata, "Kalau memang begitu, artinya kamu setuju saya buat ulah," 

Nu'aiman pun berjalan ke pasar dan mencari-cari wilayah yang menjual hamba sahaya. Pada zaman nabi dulu, hamba sahaya biasanya dijual untuk menjadi pekerja. Hingga kemudian Nu'aiman berkata kepada orang-orang di sana bahwa ia memiliki hamba sahaya dengan harga yang sangat murah. 

Nu'aiman juga menyebutkan, hamba sahaya yang dimilikinya hanya memiliki satu kekurangan yakni berteriak bahwa dirinya orang yang merdeka bukanlah hamba sahaya. Mendengar itu, orang-orang di sana pun tertarik dan Nu'aiman mengajaknya mengadap Suwaibith. 

"Itu ada orang yang berdiri sedang menjaga makanan, itu hamba sahaya saya," kata Nu'aiman kepada mereka. Mereka pun memberikan uang pada Nu'aiman dan menghampiri Suwaibith untuk menangkapnya. 

Suwaibith yang terkejut kemudian berkata, "Saya bukan hamba sahaya, saya orang merdeka," yang hanya dibalas oleh orang-orang tersebut bahwa mereka sudah tahu kekurangannya itu. 

Selang berapa waktu, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun kembali dan mencari-cari Suwaibith yang dijawab oleh Nu'aiman kemudian, "Sudah saya jual, wahai Abu Bakar," 

Nu'aiman pun menceritakan dengan jujur apa yang terjadi pada Abu Bakar, kemudian Suwaibith kembali ditebus oleh Abu Bakar dari orang-orang Syam itu. Sampailah kisah tersebut ke telinga Rasulullah SAW. Kisah ini yang membuat Rasulullah tertawa hingga menunjukkan gigi gerahamnya di depan para sahabat. 

Dalam sebuah  hadits dikatakan,  setelah satu tahun berlalu, Rasulullah SAW pun selalu menceritakan kisah Nu'aiman dan Suwaibith ini kepada para tamunya. 

Berdasarkan kisah di atas, dapat terlihat sisi kepribadian santai yang dimiliki Rasulullah SAW. Sebab, tidak selamanya kehidupan beliau berjalan kaku dan formal. Ada kalanya, kehidupan Rasulullah diwarnai dengan momen-momen bahagia bersama  para sahabatnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Rasulullah SAW sahabat Nu'aiman usil jenaka