KETIK, TRENGGALEK – Azza Ramadhani, alumni SMAN 1 Karangan tahun 2024, telah membuktikan bahwa dengan tekad dan manajemen waktu yang baik, segalanya bisa dicapai.
Lulusan keterampilan Tata Rias ini kini sukses menjalani dua aktivitas sekaligus, sebagai mahasiswa aktif dan pekerja di bidang tata rias, yang merupakan passion-nya sejak lama.
Kesibukan kuliah tak menghentikan Azza untuk terus berkarier. Saat ini, ia bekerja sebagai asisten trainer di SMAN 1 Karangan serta asisten MUA (Makeup Artist) di Trenggalek.
Pengalaman yang ia dapatkan selama mengikuti program Double Track membantunya mengasah keterampilan dan membuka pintu karier yang ia cintai. Azza mengenang betapa pentingnya masa-masa di program Double Track dalam membentuk keahliannya.
“Pengalaman saya di Double Track sangat berharga. Itu menambah wawasan dan keahlian saya di bidang ini, dan yang terpenting, membuat saya semakin suka dan menjadikan tata rias sebagai hobi yang bisa dikembangkan,” cerita Azza.
Baginya, program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat motivasinya untuk terus berkarya di dunia kecantikan.
Motivasi itu terus tumbuh hingga kini. Azza berbagi semangat untuk mengembangkan kariernya, meskipun harus dimulai dari hal-hal kecil.
“Ibaratnya, apapun hal kecil yang kamu suka harus dikembangkan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Mungkin hal-hal kecil itu akan menjadi kunci di masa depan, entah dalam karier atau pengalaman baru yang tak terduga,” ujar Azza.
Meski jadwalnya padat, Azza tetap mampu menjaga keseimbangan antara kuliah dan bekerja. Manajemen waktu adalah kunci suksesnya.
“Prioritaskan yang penting dulu, seperti tugas kuliah. Kalau ada peluang kerja, ambil saja. Jangan ditunda, jangan ditolak. Setiap waktu kosong aku manfaatkan untuk menjadi asisten trainer atau asisten MUA,” ungkapnya.
Berkat strategi ini, ia bisa menjalankan peran ganda tanpa mengorbankan salah satu.
Soal penghasilan, profesi tata rias cukup menjanjikan. Azza mengungkapkan bahwa untuk sekali job, ia bisa menghasilkan antara Rp80.000 hingga Rp150.000, tergantung jenis job yang diterima.
Pada acara besar seperti karnaval, omset harian bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp700.000. Pendapatan ini sangat membantu meringankan biaya kuliahnya dan kebutuhan sehari-hari.
Azza juga berbagi tips manajemen waktu untuk mahasiswa lain yang ingin bekerja sambil kuliah.
“Buat strategi atau mindset yang baik. Aku selalu atur jam kuliah, jam kerja, dan waktu pribadi. Tugas kuliah harus diselesaikan sebelum deadline, dan aku prioritaskan yang penting dulu. Dengan begitu, aku bisa tetap produktif baik dalam pekerjaan maupun perkuliahan,” jelasnya.
Selain itu, Azza menekankan pentingnya menjaga kesehatan di tengah jadwal yang padat. “Kalau mau mengejar pendidikan dan karier, yang pertama harus bisa memanajemen waktu dengan baik dan menjaga kesehatan. Itu kuncinya biar tetap produktif,” tambahnya.
Kisah Azza Ramadhani, alumni Double Track Tata Rias SMAN 1 Karangan ini, menjadi inspirasi bagi banyak siswa dan mahasiswa lain.
Dengan tekad, kerja keras, dan kemampuan mengelola waktu, Azza membuktikan bahwa sukses di berbagai bidang bisa dicapai, bahkan dengan tantangan besar di depan mata.
*Tulisan karya Habibul Mustofa, Fasilitator DT SMAN 1 Karangan