Kondisi Warga Terdampak Kemarau Panjang di Pacitan Memprihatinkan

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

5 September 2023 04:41 5 Sep 2023 04:41

Thumbnail Kondisi Warga Terdampak Kemarau Panjang di Pacitan Memprihatinkan Watermark Ketik
Warga berebut bantuan air demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. (Foto: Dok. Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Dampak kemarau panjang di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur kian memprihatinkan. Sebanyak 7.412 jiwa yang tersebar di enam kecamatan telah kekurangan air bersih. Wilayah yang mengalami kekeringan meliputi Kecamatan Donorojo, Punung, Pacitan, Arjosari, Bandar dan Kebonagung.

Berdasarkan pantauan Ketik.co.id, di beberapa wilayah, debit mata air menipis, sumur, sungai hanya tampak bebatuan, sawah maupun ladang yang mengering kini tak diolah karena khawatir tanaman gagal tumbuh.

Karena ketersediaan air yang terbatas, banyak warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satunya dialami oleh Suweno (48) warga Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung.

"Sekarang mau cebok (membersihkan setelah buang air kecil atau besar) saja sudah susah," ungkapnya Senin, (4/9/2023)

Bahkan, sebagian masyarakat lainnya terpaksa harus membeli air bersih dari tetangga yang memiliki truk tangki untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

"Yang jelas sumbernya sudah berkurang, seperti saya sendiri sekarang ini mandi harus ke sungai. Pernah juga beli kalau ada yang ngambil dari desa lain. Sebelumnya PAM sumur bor itu bisa sampai rumah, sekarang tidak," terangnya.

Foto Seorang kepala keluarga tengah menuju mbelik, demi mendapatkan seteguk air bersih untuk kebutuhan keluarga. (Foto: Dok. Ketik.co.id)Seorang kepala keluarga tengah menuju mbelik, demi mendapatkan seteguk air bersih untuk kebutuhan keluarga. (Foto: Dok. Ketik.co.id)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan mencatat dari total kecamatan tersebut, tiga belas desa diantaranya sudah mengajukan bantuan pasokan air bersih.

"Hampir semua yang mengajukan surat, sejauh ini sudah di-droping air bersih," ucap Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Radite Suryo Anggono. 

Radite menjelaskan, hal ini merupakan dampak fenomena El Nino sehingga musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Menurut prakiraan curah hujan bulanan BMKG menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan bulanan kategori rendah bahkan sebagian lainnya akan mengalami kondisi tanpa hujan sama sekali hingga Oktober nanti.

"Bisa jadi kemarau di Kabupaten Pacitan sampai akhir tahun 2023 mendatang," ujarnya. 

Pihaknya juga mendorong Pemkab Pacitan melakukan langkah mitigasi dan aksi kesiapsiagaan secepat mungkin. Caranya dengan memasifkan gerakan hemat air, dan menyiapkan tempat cadangan air untuk puncak kemarau.

"Masyarakat mesti lebih bijak dalam memanfaatkan air bersih supaya menghemat sebisa mungkin," tutupnya.

Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Pacitan saat ini tengah membentuk satgas penanganan kekeringan. Satgas yang dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan ini harapannya bakal bergerak cepat membantu wilayah yang dilanda kekeringan dan kurang pasokan air bersih.(*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Kekeringan Dampak Kekeringan Pacitan