KETIK, SIDOARJO – Ratusan sapi berjajar rapi di kandang milik peternakan One Qolbu Farm, Kamis (8/6/2023) pagi. Peternakan itu berada di Perumahan Wahyu Taman Sarirogo, Kecamatan Kota Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Kandangnya bersih dan nyaris tak berbau.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkesan saat mendatangi peternakan sapi yang dikelola Johan bersama tiga partnernya itu. Khofifah masuk ke area kandang dan memegangi kepala sapi.
Ada jenis limousine, brahma, simental, madura, dan sebagainya. Beberapa kali dia mengelus-elus kepala sapi, setiap berpindah kandang yang dikunjungi.”Sabar-sabar ya sapi Njenengan,” kata Khofifah sambil mengelus seekor sapi.
Johan tampak tersenyum. Sapi yang dielus pun melenguh, bersahutan dengan sapi-sapi lain. Kehadiran mendadak puluhan orang tak membuat sapi-sapi itu panik atau kaget. Padahal, beberapa pengunjung, termasuk wartawan, khawatir ada sapi yang menendang karena stres. Namun, itu tidak terjadi.
Khofifah datang ke peternakan One Qolbu Farm terkait dengan persiapan Idul Adha 1444 H pada 29 Juni mendatang. Pejabat yang juga ketua umum PP Muslimat NU itu ditemani pemilik, pejabat Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo
Dia ingin memastikan stok sapi untuk Hari Raya Besar itu pasti tercukupi. Syarat syariat terpenuhi, kondisinya juga sehat. Tidak terkena penyakit ternak PMK (penyakit kuku dan mulut) maupun LSD (lumpy skin disease). Semua sesuai harapan.
Gubernur Khofifah ditemani Johan, pemilik One Qolbu Johan, melihat kondisi ternak kambing pada Kamis (8/6/2023). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Khofifah menyebutkan, stok sapi di Jawa Timur untuk persiapan kurban mencapai lebih dari 1 juta ekor. Untuk kebutuhan Jatim sekitar 54 ribu ekor. Adapun kebutuhan ternak lain, seperti kambing 270 ribu ekor, domba 200 ribu ekor, dan kerbau hanya 13 ekor. Seluruhnya tersedia.
”Masyarakat Jatim insya Allah bisa mendapatkan hewan kurban dengan mudah. Juga telah memenuhi syarat syar'i serta sehat dan baik," ujarnya.
Jumlah stok sapi kurban begitu banyak. Karena itu, Khofifah menyatakan daerah-daerah lain di luar Jatim yang butuh sapi dan hewan kurban bisa mencari di Jawa Timur. Dipastikan kualitasnya bagus. Sebab, Pemerintah Provinsi Jatim telah memerintahkan seluruh dinas peternakan kabupaten/kota dan provinsi untuk selalu siaga dan waspada.
Di antaranya, siaga dan waspada saat terjadi mobilitas ternak antardaerah. Pastikan tim dokter mengecek, memonitor, serta memberikan surat jalan bahwa hewan ternak benar-benar sehat. Sehat dan aman untuk hewan kurban.
Ada satu jaminan lagi yang segera dipastikan. Yaitu, kesiapan rumah potong hewan halal di beberapa kota di Jatim. Petugasnya rata-rata telah memiliki juru sembelih halal alias juleha. Jumlahnya sekitar seribu orang.
"Artinya, dari hulu ke hilir kita lakukan proses ini. Agar semua pihak, baik yang membeli hewan kurban maupun yang mengonsumsi merasa aman,” tambah mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI tersebut.
Saat mendampingi Khofifah, Kadin Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo Eni Rustianingsih mengatakan, Kabupaten Sidoarjo membutuhkan sekitar 7 ribu ekor sapi setiap tahun. Yang bisa disediakan sendiri oleh Sidoarjo hanya sekitar 2 ribu ekor. Sisanya, sekitar 5 ribu ekor, mendatangkan dari daerah lain. Kondisi itu terjadi terkait maraknya PMK pada 2022 lalu.
Maka 5.000 ekor sapi diambil dari kabupaten lain. Sedangkan tahun ini sudah ada 4.500 ekor hewan kurban yang siap dibawa ke Sidoarjo.
”Insya Allah kebutuhan tercukupi,” kata Eni yang menemani Khofifah menjawab pertanyaan awak media di samping kandang sapi. (*)
