KETIK, KARAWANG – Kegiatan Mading Kreasi di SMPN 3 Klari yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP), merupakan langkah inovatif yang diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dalam program FKIP Mengajar 2024, yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Sinta Rosalina, S.S., M.Pd.
Bertempat di Jalan Raya Belendung Km. 5, Klari, Karawang, acara ini dihadiri oleh guru, staf, serta siswa-siswi SMPN 3 Klari. Mading bertema "Peringatan Sumpah Pemuda" ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang sejarah, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran literasi dan numerasi yang kreatif dan menyenangkan.
Ketua OSIS SMPN 3 Klari, Irwan Putra Senjaya, menilai bahwa mading ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa Unsika dan siswa yang mana kegiatan ini sebagai ajang pengembangan keterampilan siswa dalam berpikir kritis, menulis, menyusun informasi, dan menyajikan karya mereka dengan cara yang menarik.
"Dengan mading yang dibuat oleh kakak-kakak dari Universitas Singaperbangsa Karawang agar lebih sadar akan informasi terkini. Lebih dari itu, kami juga dilatih untuk berpendapat dan berpikir kritis dalam menyampaikan ide melalui majalah dinding ini,” ujarnya kepada Ketik.co.id melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Oktober 2024.
Irwan berharap, mading ini tidak hanya bermanfaat untuk semua siswa di SMP Negeri 3 Klari, tetapi juga berkelanjutan di masa mendatang. Mading tersebut berfungsi sebagai media informasi yang memuat berita dan opini, sekaligus sebagai sarana mengasah kemampuan literasi siswa dalam menyusun teks informatif dan pendapat yang logis.
"Para siswa diajak untuk menulis tema-tema terkait lingkungan sekolah, aktivitas sehari-hari, serta isu-isu terkini di masyarakat. Dalam prosesnya, siswa dilatih untuk mengeksplorasi kreativitas, memadukan tulisan dengan visual yang menarik, serta menyampaikan pesan positif melalui media ini," ucapnya.
Ketua Mahasiswa FKIP Mengajar di SMPN 3 Klari, Wildan Mahendra Ardiansyah, mengungkapkan tujuan utama pembuatan mading ini sebagai sarana informasi, hiburan, sekaligus tempat belajar bekerja sama dan menjaga rasa kekeluargaan di antara anggota mading.
"Kita tahu bahwa kegiatan ini mengajarkan siswa untuk lebih berani dalam mengutarakan pendapat, kritis terhadap isu yang ditemui, dan semakin kreatif dalam menyampaikan ide-ide mereka," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wildan menjelaskan bahwa pembuatan mading ini bukan sekadar menulis atau menghias papan informasi, melainkan juga proses pembelajaran yang lebih luas.
“Kami ingin siswa memahami bahwa melalui media seperti mading, mereka dapat berpartisipasi aktif dalam menyampaikan gagasan, informasi, bahkan kritik membangun terkait hal-hal di sekitar mereka, termasuk fasilitas dan infrastruktur di sekolah,” tambahnya.
Harapan Wildan, informasi terbaru di sekolah dapat tersampaikan lebih cepat dan efektif, dan mading ini dapat terus digunakan secara berkesinambungan. Selain itu para guru turut mengapresiasi kegiatan ini karena melihat antusiasme siswa dalam menyalurkan kreativitas mereka.
"Artinya kegiatan ini tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga terintegrasi dalam pembelajaran di sekolah. Mereka percaya bahwa melalui mading, siswa dapat dilatih untuk berpikir sistematis, kritis, dan kreatif, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan zaman," tuturnya.
Secara keseluruhan kata Wildan, kegiatan pembuatan mading di SMPN 3 Klari memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa. Mading bukan sekadar pajangan dinding, melainkan media edukatif yang mengasah keterampilan menulis, membaca, berpikir kritis, dan bekerja dalam tim.
"Melalui mading, siswa belajar bahwa literasi dan numerasi dapat ditingkatkan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Diharapkan di masa depan, program seperti ini dapat terus dilaksanakan dan menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran rutin di SMPN 3 Klari," tandasnya. (*)