Mengenal Sosok Ning Lia, Calon Senator Asal Surabaya, Bicara Politik dan Tantangan ke Depan

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: M. Rifat

21 Februari 2024 00:00 21 Feb 2024 00:00

Thumbnail Mengenal Sosok Ning Lia, Calon Senator Asal Surabaya, Bicara Politik dan Tantangan ke Depan Watermark Ketik
Lia Istifhama atau akrab disapa Ning Lia saat ditemui di kediamannya, Selasa (20/2/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Melihat hasil rekapitulasi suara KPU RI sementara yang mendudukannya di posisi tiga besar, Lia Istifhama punya peluang besar lolos menjadi senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) untuk Jawa timur. Wartawan Ketik.co.id berkesempatan mewawancarai wanita kelahiran 12 Februari 1984 ini secara langsung tentang kondisi politik saat ini.

"Politik saat ini sangatlah bagus, di era Khofifah Indar Parawansa yang memberikan contoh pentingnya sebuah proses. Kedua kita sebagai kaum perempuan terus berlari, terus berproses, terus berusaha, terus belajar, terus mambangun, terus bergerak dalam kemaslahatan masyarakat," ucap Lia Istifhama atau yang akrab disapa Ning Lia.

Perempuan anak dari Tokoh Nahdliyyin KH. Masykur Hasyim dengan Hj. Aisyah ini menyebut sosok Khofifah menjadi salah satu panutannya dalam berpolitik. "Saya melihat sosok Khofifah yang sangat terlihat prosesnya dan penuh keteladanan dalam berpolitik," beber Ning Lia.

Ning Lia menjelaskan perlu ada edukasi kepada masyarakat tentang jalannya demokrasi yang baik. "Edukasi ini bisa berupa mengenalkan bagaimana demokrasi di negeri ini bisa berjalan baik, jujur, dan bermartabat. Jadi jangan sampai membalut demokrasi ini dengan hoaks atau kamuflase dalam berpolitik," ucapnya.

Ning Lia mengaku tantangan kedepannya dalam berpolitik untuk tidak merusak pola pikir Gen-Z yang kritis. "Meskipun politik saat ini memang tidak lepas dari dunia entertain, foto siapa yang cantik dan ganteng menjadi modal untuk dipilih tanpa harus mengenal sosok dan kinerjanya," jelasnya.

Ning Lia menjelaskan jangan sampai masyarakat tertipu dengan kecantikan atau kegantengan. Namun kinerja sebagai senator atau anggota dewan tidak berdampak ke masyarakat. "Jadi jangan membuat masyarakat merasa tertipu dengan foto namun masyarakat tidak merasakan dampak kinerjanya," ucapnya.

Ning Lia mengatakan memasuki era digitlisasi 5.0, membuat keterbukaan informasi publik akan semakin bebas. Namun hal ini akhirnya akan membangun framing tersendiri. Peran penyelenggara negara atau pihak lainnya membuat pembentukan framing yang tidak sehat di media sosial.

"Penyelenggara negara ini untuk bisa ngerem aktifitas dukungan dari akun palsu yang ternyata aktifitasnya belum bisa dipertanggung jawabkan," ucap wanita lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair ini.

Wanita yang berhasil meraih gelar sarjana strata satu pada 2007 dari tiga kampus sekaligus yakni Unair, UINSA, dan STID Taruna Surabaya ini berharap peran penyelenggara negara menjadi sosial kontrol yang sangat baik. "Jangan sampai masyarakat yang harus menjadi sosial kontrol, tapi penyelenggara negara yang harusnya bisa mengerem adanya tindakan yang tidak benar di sosial media," beber Ning Lia. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sosok Lia Istifhama politik dan masa depannya politik Calon Senator Calon DPD RI DPD RI Jawa timur Sosok Tokoh Muda Jawa Timur