Minimalisir Kendala Proses Pindah Pilih, Mahasiswa UB Ciptakan Buku Saku Digital

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Naufal Ardiansyah

12 Januari 2024 04:20 12 Jan 2024 04:20

Thumbnail Minimalisir Kendala Proses Pindah Pilih, Mahasiswa UB Ciptakan Buku Saku Digital Watermark Ketik
Proses pembuatan buku saku digital oleh mahasiswa UB bersama Bawaslu Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Mahasiswa Sosiologi Universitas Brawijaya (UB) menggandeng Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang untuk menciptakan buku saku digital. Buku tersebut sebagai sosialisasi kepada mahasiswa perantau untuk meminimalisir kendala dalam proses pindah pilih. 

Kendala teknis yang dihadapi oleh mahasiswa rantau dikhawatirkan mampu mengurangi minat mahasiswa rantau untuk menyumbangkan hak pilihnya pada Pemilu 2024.  

Dalam pembuatan buku saku digital tersebut terdapat tiga mahasiswa yang terlibat. Mereka ialah Sambu Satrio Utomo, Samuel Bintang Raka Siwi, dan Irham Dwi Febrianto. 

”Buku saku ini berisikan tentang penjelasan tata cara dan prosedur yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin mengikuti proses Pemilu di luar domisili mereka," ujar Sambu, Jumat (12/1/2024). 

Menurut Sambu, kembali ke domisili dalam jangka waktu pendek dan jarak yang jauh untuk melakukan pencoblosan tentu menjadi pertimbangan sendiri bagi mahasiswa. 

”Sementara itu jika masih belum memenuhi syarat dan prosedur, seorang tersebut tidak akan bisa menggunakan haknya jika di luar daerah domisili. Ini sebenarnya bukan menjadi kendala jika perantau menjalankan prosedur-prosedur yang berkaitan dengan proses pindah pilih," pungkasnya.

Buku tersebut berhasil tercipta berkat proses magang para mahasiswa di Bawaslu Kota Malang. Dari hasil diskusi, Bawaslu Kota Malang kemudian menyetujui pembuatan buku saku digital. 

”Pemilihan tentang bagaimana cara paling efektif dalam menyebarkan informasi tentang prosedur pindah pilih juga merupakan hal yang sangat penting. Mengingat Kota Malang sendiri merupakan kota yang terbilang banyak mendatangkan para perantau," tambah mahasiswa angkatan 2020 itu. 

Meskipun buku saku tersebut ditujukan bagi mahasiswa yang merantau di Kota Malang, namin tidak menutup kemungkinan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Terutama masyarakat yang tidak berada di domisili asal agar dapat menggunakan hak suara pada Pemilu 2024. 

”Terlebih di UB banyak mahasiswa dari luar kota atau luar pulau. Buku saku ini dapat menjadi pedoman bagi mereka dalam Pemilu 2024 mendatang. Tentunya untuk memudahkan penyebaran, buku saku ini kami buat dalam bentuk digital," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Buku Saku Digital pemilu2024 Pindah Pilih Kota Malang Universitas Brawijaya Bawaslu Kota Malang