Pengamat: Lucianty Terdepan di Pilkada Muba, Toha Dihadang Keraguan Publik

Jurnalis: Wisnu Akbar Prabowo
Editor: Millah Irodah

21 Oktober 2024 12:28 21 Okt 2024 12:28

Thumbnail Pengamat: Lucianty Terdepan di Pilkada Muba, Toha Dihadang Keraguan Publik Watermark Ketik
Calon bupati Musi Banyuasin nomor urut 01, Lucianty. (Foto: Tim Pemenangan Lucianty for Ketik.co.id)

KETIK, PALEMBANG – Satu bulan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Musi Banyuasin (Muba), pasangan nomor urut 01 Lucianty semakin mendominasi eksposur publik dengan citra positif yang kuat.

Hal ini diungkapkan pengamat politik dari Universitas Sriwijaya, Muhammad Haekal Al-Haffafah. Menurutnya, keberhasilan Lucianty dalam menarik perhatian masyarakat tidak hanya didorong oleh aktivitas kampanyenya, tetapi juga oleh program-programnya yang dianggap relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat Muba.

Haekal menjelaskan, Lucianty menunjukkan program yang konkret dan jelas, khususnya dalam pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM dan pengelolaan sumber daya lokal.

"Kemampuan manajerialnya yang kuat sebagai seorang pebisnis sukses juga menjadi nilai tambah yang membuat masyarakat lebih percaya kepadanya," ujar Haekal pada Senin, 21 Oktober 2024.

Lebih lanjut, Haekal menyebut Lucianty mendapatkan sentimen positif dari berbagai lapisan masyarakat karena menawarkan solusi yang komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan Muba.

Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha yang sukses dan disegani, lanjut Haekal, Lucianty memiliki pengalaman yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi, dukungan modal bagi petani dan nelayan, serta strategi UMKM yang nyata.

Sebaliknya, Haekal mencatat bahwa pasangan pesaingnya, Toha Tohet, masih menghadapi tantangan besar dalam menarik kepercayaan publik.

"Kapasitas kepemimpinan Toha masih dipertanyakan. Selain itu, rekam jejak dan latar belakang pendidikannya tidak memberikan keyakinan yang kuat bahwa ia mampu mengelola Muba dengan baik," tambahnya.

Menurut Haekal, masyarakat Muba menginginkan pemimpin yang berintegritas dan memiliki visi jelas. Dalam hal ini, Lucianty berada di posisi yang lebih menguntungkan karena ia berhasil menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti pemberdayaan ekonomi dan kemiskinan.

“Sementara Toha-Rohman, yang diduga menggunakan cara-cara instan untuk mendulang dukungan, dinilai kurang mampu menghadirkan program yang konkret," jelas Haekal.

Sentimen negatif terhadap Toha juga diungkapkan oleh pengamat politik Sumatera Selatan, Bagindo Togar setelah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muba menerima tiga laporan atas dugaan kampanye negatif dan money politic yang diduga dilakukan oleh paslon nomor urut 02, Toha-Rohman.

Bagindo menilai, dugaan laporan tersebut bermuara pada rendahnya dukungan electoral serta tingkat elektabilitas. Sehingga untuk mendongkrak itu, paslon nomor urut 02 tak ragu menabrak aturan.

"Faktor ini bermuara dengan rendahnya dukungan elektoral serta rendahnya tingkat elektabilitas, sehingga tak ragu menabrak aturan," ujar Bagindo.

Oleh sebab itu, Bagindo menilai sisa satu bulan jelang pemilihan, posisi Lucianty akan semakin sulit dikejar oleh Toha jika pihaknya tidak melakukan evaluasi dan perbaikan dari cara dan gaya berkampanye. Masyarakat, lanjut Bagindo, semakin cerdas memilih dan tahu mana yang terbaik.

Lebih jauh, jika terbukti pelanggaran yang dilakukan oleh Toha menurut Bagindo bisa berujung pada pembatalan paslon.

"Kalau posisi ini bertahan sampai akhir, Lucianty bisa dipastikan menjadi pilihan utama masyarakat. Sebab kampanye negatif (Toha) semakin memperkuat keraguan masyarakat akan kemampuannya dan kapailitasnya dalam memimpin," jelas Bagindo. (*)

Tombol Google News

Tags:

lucianty Pilkada 2024 Elektabilitas Musi Banyuasin muba kampanye Bupati