KETIK, SURABAYA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto dikabarkan akan dilantik menjadi Menko Polhukam pada Rabu (21/02/2024) besok.
Mantan Panglima TNI itu akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Mahfud Md. Kabar ini diungkap oleh Bendahara Umum DPP Partai Nasdem yang juga Wakil Ketua Komisi III (Hukum) DPR RI, Ahmad Sahroni.
Hadi Tjahjanto merupakan menjabat sebagai Panglima TNI pada 2017 – 2021 dan merupakan perwira kedua dari matra udara (TNI AU) yang mengisi jabatan tersebut.
Dari Keluarga Prajurit, Bukan Darah Biru
Hadi memang dikenal sebagai salah satu “Geng Solo”, sebutan untuk perwira militer dan kepolisian yang dekat dengan Jokowi karena pernah menjabat di Surakarta.
Perwira yang berlatar belakang kecabangan Korps Penerbang (Angkut ) TNI AU ini, pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adisumarmo, Solo pada tahun 2010, saat Jokowi menjadi wali kota.
Kisah hidup Hadi Tjahjanto bisa dibilang mirip dengan Panglima TNI saat ini, Jenderal (TNI) Agus Subiyanto dan juga Presiden SBY. Yakni berasal dari orang tua militer dengan golongan pangkat rendah – yakni Tamtama, namun berhasil mengukir sukses dengan menjadi perwira tinggi. Sang ayah merupakan prajurit dengan pangkat kopral yang berasal dari Banyumas.
Hadi Tjahjanto yang lahir pada 8 November 1963, tumbuh besar di Malang, mengikuti penugasan sang ayah. Adapun sang ibu adalah penjual rujak sayur.
Ia bersekolah di SMP Negeri 3 Singosari (dulunya adalah SMPN 7 Malang), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) Malang angkatan 1982, yang kini bernama SMAN 1 Lawang. Kemudian masuk ke Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986.
Setelah lulus dari pendidikan taruna, Hadi dan rekan satu angkatannya dilantik sebagai perwira TNI AU dengan pangkat Letda oleh Presiden Soeharto pada 20 September 1986.
Ia mengawali kariernya di Skadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Tugas Skadron Udara 4 adalah mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut.
Adapun tugas Hadi saat itu adalah menjadi pilot pesawat angkut Cassa. Pada tahun 1993, kariernya meningkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh. Selepas itu, tahun 1996, pria yang juga lulusan Universitas Terbuka ini tak lagi mengurusi pesawat angkut ringan.
Hadi berganti memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh.
Karier Melesat di Era Jokowi
Seiring dengan karier Jokowi yang melesat hingga menjadi presiden pada tahun 2014, karier Hadi Tjahjanto juga ikut melesat. Hadi ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda.
Pada bulan November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan. Tiga bulan setelahnya, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara, tepatnya pada 18 Januari 2017 menggantikan Agus Supriatna.
Puncak karier Hadi di militer tercapai setelah ia dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI menggantikan Jendral Gatot Nurmantyo. Setelah disetujui DPR, Hadi resmi dilantik sebagai Panglima TNI, pada tanggal 8 Desember 2017. (*)