PUPR Pacitan Maksimalkan Dredging dan Bangun Pompa untuk Cegah Banjir

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

21 Oktober 2024 13:01 21 Okt 2024 13:01

Thumbnail PUPR Pacitan Maksimalkan Dredging dan Bangun Pompa untuk Cegah Banjir Watermark Ketik
Petugas tengah melaksanaan keruk-keruk di drainase Jalan Ahmad Yani, saat Pacitan diguyur hujan lusa, Sabtu, 19 Oktober 2024. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Musim penghujan segera tiba, potensi banjir coba diantisipasi Pemerintah Kabupaten Pacitan. Apalagi, intensitas hujan tinggi pada Sabtu, 19 Oktober 2024 lalu cukup membuat was-was.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pacitan pun bergerak cepat. Salah satunya melakukan dredging atau pengerukan sedimen di sejumlah titik rawan banjir.

Sasarannya sesuai peta kerawanan, alias saluran-saluran yang kerap membludak saat diguyur hujan deras. Seperti, drainase di ruas Jalan Ahmad Yani, aliran air dari Kali Kunir dan Jalan Letjen Suprapto.

"Pengerukan di saluran utama Jalan Ahmad Yani dan Jalan S. Parman, depan Gedung Kelurahan Pucangsewu pertama kali dilaksanakan dinas PUPR tahun 2023," ucap Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas PUPR Pacitan Tonny Setyo Nugroho, Senin, 21 Oktober 2024.

"Saat itu, sedimen mencapai 70-100 centimeter. Alhamdulillah, bertahap berhasil kami selesaikan di tahun 2024 ini," sambungnya.

Sedangkan di saluran utama Drainase Jalan Letjen Suprapto, masih menyisakan berkisar 50-75 centimeter sendimentasi.

Untuk tahun depan, Dinas PUPR Pacitan akan melaksanakan normalisasi saluran dari Buk Muso ke arah Pulosari guna mengurangi penumpukan laju aliran di saluran utama Cuwik sampai Dam Teleng.

Tak cuma mengeruk endapan tanah, beragam sampah juga didapati petugas untuk diangkat ke permukaan.

"Secara bertahap akan kami antisipasi agar air tidak mampet dan tidak terjadi banjir atau genangan air," bebernya.

Ditanya soal infrastruktur, Tonny mengaku, Dinas PUPR Pacitan telah membangun rumah pompa di Depan SPBU Ploso. Alat penyedot tersebut dalam pemanfaatannya diklaim bakal memiliki fungsi ganda.

"Satu, buat mengurangi debit laju aliran Kali Kunir, dan yang Kedua, untuk mengurangi genangan di area Blumbang Kelurahan Ploso," ungkapnya.

Tonny menghimbau agar masyarakat tidak membuang sampah dan limbah air ke sungai. Terutama limbah industri seperti UMKM, atau warung makan.

"Sampah ini yang juga penyumbat utama drainase kota," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dinas PUPR Pacitan juga tengah berkolaborasi dengan Dinas Perkimtan dan sudah membebaskan tanah di simpang Kali Tani Desa Bangunsari.

Secara bertahap, laju aliran Kali Tani yang selama ini mengarah ke saluran S. Parman dan saluran Letjend Suprapto juga bakal dialihkan ke wilayah barat kota Pacitan melalui SMK 2-AKN-SKB dan Gedung Pemuda.

Beberapa titik sudah dilakukan normalisasi buat rencana jangka panjang pengalihan laju aliran Kali Tani. Seperti, saluran depan SKB yang dilakukan penambahan kapasitas aliran di bawah jembatan untuk mendukung program jangka panjang pengalihan laju aliran Kali Tani.

"Dengan normalisasi saluran drainase buk Muso-Pulosaro diharapkan laju aliran bisa terbagi," tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan