Ramai Pupuk Dijajakan dengan Harga Murah di Bondowoso, Dewan Imbau Warga Minta Jangan Terkecoh

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Naufal Ardiansyah

30 Januari 2024 16:32 30 Jan 2024 16:32

Thumbnail Ramai Pupuk Dijajakan dengan Harga Murah di Bondowoso, Dewan Imbau Warga Minta Jangan Terkecoh Watermark Ketik
Ilustrasi penggunaan alat mesin pertanian di sawah. (Pixabay)

KETIK, SURABAYA – Petani diminta untuk lebih waspada saat bertemu orang menjajakan pupuk dengan harga murah. 

Ramainya dugaan menjajakan pupuk murah ini terungkap, saat salah seorang warga di Desa Pakuniran, Kecamatan Maesan, Bondowoso, Agus, kedatangan mobil pikap jenis Chevrolet.

Sopir mobil tersebut menawarkan pupuk murah pada Agus yang sedang duduk di teras rumahnya. 

Kemudian dua orang yang ada di dalam mobil itu menawarkan pupuk.

Bak melleah putok (mbak mau beli pupuk?),” kata Agus menirukan orang tak dikenal tersebut. 

Tetapi dirinya menolak karena Agus sudah tidak memiliki sawah lagi. Tetapi orang yang tidak dikenal itu terus menawarkan. 

Bahkan kata dia, penjual pupuk tersebut mengklaim bahwa harga pupuk yang dijual sangat murah. 

Dia mengaku heran, saat banyak petani di sekitar rumahnya kesulitan pupuk, justru ada orang yang menjajakan pupuk ke rumah-rumah. 

Namun sayang, Agus mengaku tidak sempat mendokumentasikan kendaraan dan orang yang menjual pupuk tersebut. 

Dirinya tidak bisa memastikan apakah pupuk yang ada di pikap itu adalah pupuk bersubsidi (Urea dan NPK) atau pupuk non subsidi. 

Etotopeh terpal celleng (ditutup terpal warna hitam),” kata dia menggunakan bahasa Madura, Selasa (30/1/2024).

Sementara jika disimak dari gaya bahasanya kata dia, sepertinya dari Jember.

“Tidak seperti orang Bondowoso,” imbuh dia. 

Setelah itu pikap tersebut bergerak ke arah selatan menyusuri rumah-rumah warga.

“Coba di Jelbuk, sepertinya ditawarkan ke sana,” terang dia. 

Sementara salah seorang warga Wringin Bondowoso, Pak Wili menyarankan, jika ada orang yang menjajakan pupuk murah jangan mudah tergiur.

Sebab berdasarkan beberapa kejadian yang dialami petani di rumahnya, pupuk tersebut adalah pupuk palsu. 

“Ya memang murah, karena pupuknya palsu,” terangnya. 

Jika dilihat sekilas kata dia, pupuk palsu tampak seperti asli. Bentuknya mirip Phonska.

“Itu kayak mutiara, seperti Phonska,” imbuh dia. 

Tetapi ketika pupuk palsu itu dicampur dengan air, maka akan mengental seperti tepung kanji. 

Biasanya pupuk palsu tersebut dijual murah dan variatif. Mulai Rp 120.000 hingga Rp 140.000. Bahkan  ada yang dijual di atas 200.000. 

“Banyak yang sudah tertipu dengan modus penjualan pupuk murah tersebut. Ya memanfaatkan kelangkaan pupuk dan harganya yang mahal,” terang dia. 

Sementara Wakil Komisi II DPRD Bondowoso, A Mansur menjelaskan, sekalipun pupuk yang dijajakan adalah pupuk asli tetapi pupuk bersubsidi, maka tetap tidak boleh. 

Sementara jika pupuk non subsidi boleh saja dijajakan. “Kalau subsidi kan sudah ada wilayahnya, kalau non subsidi boleh saja,” terang dia. 

Dia berharap warga khususnya petani tidak mudah terkecoh dengan embel-embel pupuk murah. “Bisa saja itu pupuk palsu. Kita memang perlu bukti. Tetap waspada dengan berbagai modus apapun,” imbau dia. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bondowoso #PupukHargaMurah Pupuk murah Pupuk palsu Bondowoso viral