Sastra Masuk Kurikulum, Dosen UM Surabaya: Pemilihan Karya Sastra Harus Diperhatikan

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Mustopa

22 Mei 2024 05:45 22 Mei 2024 05:45

Thumbnail Sastra Masuk Kurikulum, Dosen UM Surabaya: Pemilihan Karya Sastra Harus Diperhatikan Watermark Ketik
Illustrasi pembelajaran siswa di kelas (Foto: pixabay.com)

KETIK, SURABAYA – Untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di semua jenjang pendidikan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memasukkan karya sastra dalam kurikulum pada tahun ajaran baru mendatang.

Masuknya karya sastra dalam bentuk co-kurikuler ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya Sri Lestari, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. 

Dilansir dari website UM Surabaya, dosen yang juga mengampu mata kuliah sastra ini berpendapat bahwa sastra mempunyai nilai-nilai edukatif yang bagus bagi siswa.

Sastra punya peran besar tidak hanya sebagai hiburan, tapi bisa mengembangkan fungsi kognitif, bahasa, psikomotorik, afektif hingga kepribadian siswa. 

"Sastra mempunyai kaitan langsung dengan kehidupan, karena menceritakan peristiwa dari masa lampau hingga masa depan," ungkap Tari, Rabu (22/5/2024).

Besarnya peran sastra terhadap perkembangan literasi siswa ini tentu tidak lepas dari hal-hal yang harus diperhatikan.

Tari mengungkap pemerintah, sekolah, dan guru perlu mempertimbangkan karya sastra seperti apa yang akan diajarkan kepada siswa. 

"Jika implementasinya diwajibkan dalam kurikulum, tentu wajib mempertimbangkan karya sastra seperti apa yang akan dibaca ssiwa.  Karena karya sastra itu berkaitan dengan nilai-nilai apa yang ingin diajarkan," lanjutnya. 

Ia berpesan, jangan sampai sastra yang diajarkan pada siswa memuat hal-hal yang dilarang, seperti merusak toleransi, tidak ekologis, mengandung perspektif patrialkal, dan tidak ramah perempuan.(*)

Tombol Google News

Tags:

UM Surabaya Universitas Muhammadiyah Surabaya Karya sastra Kurikulum karya sastra