Sebanyak 45 Warga Situbondo Digigit Nyamuk Aedes Aegypti

Jurnalis: Heru Hartanto
Editor: M. Rifat

23 April 2024 15:33 23 Apr 2024 15:33

Thumbnail Sebanyak 45 Warga Situbondo Digigit Nyamuk Aedes Aegypti Watermark Ketik
Nyamuk Demam Berdarah Dengue. (Foto: Pixabay)

KETIK, SITUBONDO – Dalam tiga bulan terakhir ini, sebanyak 45 warga Kabupaten Situbondo digigit Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejumlah rumah sakit di Kabupaten Situbondo tercatat saat ini sedang merawat pasien gigitan nyamuk Aedes Aegypti, Selasa (23/04/2024).

Setiap hari diperkirakan ada sekitar lima hingga enam pasien DBD yang menjalani rawat inap di sejumlah RSU di Kabupaten Situbondo. Sebagian besar pasien DBD yang di rawat di RSU usia anak-anak.

"Kasus pasien DBD itu tercatat sejak bulan Januari hingga saat ini ada 45 pasien. Namun demikian, pasien DBD sudah sembuh setelah menjalani perawatan di Puskesmas maupun di rumah sakit," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, dr Sandy Hendrayono.

Lebih lanjut, dr Sandy mengatakan, puluhan pasien DBD tersebut tersebar di sejumlah kecamatan. Di antaranya Kecamatan Besuki dan Kecamatan Panarukan masing-masing empat orang.

Kemudian, di Kecamatan Jatibanteng, Suboh, Bungatan, Panji, Kapongan, Asembagus dan Banyuputih masing-masing ada dua orang.

"Di Kecamatan Mlandingan dan Kecamatan Sumbermalang terdapat satu orang positif DBD. Kemudian kecamatan Situbondo enam orang dan Kecamatan Arjasa tiga orang," tuturnya.

Sandy menambahkan, sejumlah rumah warga yang terjangkit DBD sudah dilakukan fogging. Upaya tersebut untuk membasmi perkembangan jentik nyamuk DBD.

“Begitu ada laporan warga terserang DBD, petugas puskesmas setempat langsung melakukan fogging," ujarnya.

Untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit DBD, sambung dr Sandy, pihaknya mengimbau kepada warga Situbondo, untuk tetap menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing dengan cara mengubur kaleng bekas dan barang-barang bekas lainnya yang bisa dijadikan sarang jentik DBD.

"Perkembangan nyamuk DBD harus terus diwaspadai. Karena, faktor perubahan cuaca dari musim hujan ke kemarau juga sangat mempengaruhi jentik nyamuk DBD membuat sarang," jelasnya.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap menjaga kebersihan dilingkungannya dengan cara menutup genangan air, menguras bak mandi secara rutin dan mengubur barang barang bekas yang bisa dijadikan sarang atau berkembangbiaknya jentik nyamuk DBD," pungkas dr Sandy. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sebanyak 45 Warga Situbondo Digigit Nyamuk DBD Situbondo Terkini Situbondo Berita