Sempat Molor, Begini Suasana Pelaksanaan Pemilu 2024 di Mesir

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Marno

13 Februari 2024 06:22 13 Feb 2024 06:22

Thumbnail Sempat Molor, Begini Suasana Pelaksanaan Pemilu 2024 di Mesir Watermark Ketik
Para pemilih berkumpul di depan gedung KBRI Kairo untuk menunggu giliran mencoblos (Foto: dok. narasumber untuk Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kairo dan sekitarnya telah melaksanakan pemilu 2024 pada Sabtu, (10/2/2024). Meski sempat mengalami sedikit kendala seperti waktu molor, namun pelaksanaan pencoblosan berjalan lancar.

Untuk mendapatkan informasi lengkap terkait situasi Pemilu 2024 di Negeri Piramida ini, jurnalis Ketik.co.id berkesempatan menghubungi salah satu mahasiswa Universitas Al-Azhar, Jurusan Shariah Islamiyah, Ahmad Aqimuddin Khoiri, Minggu (11/2/2024).

Berbeda dengan Indonesia

Berbeda dengan pemungutan suara di Indonesia, luar negeri khususnya Mesir menggunakan tiga metode sendiri.

Ada yang datang langsung ke Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) mulai tanggal 10 Februari, melalui Kotak Suara Keliling (KSK) tanggal 9 Februari, dan Kotak Suara Pos (KSP) tanggal 15 Februari.

“Di sini ada yang pakai sistem TPS Keliling. Itu buat orang-orang yang tempat tinggalnya jauh dari KBRI, kaya Alexandria, Mansourah, Borg el Arab, dan Sadat City yang jaraknya bisa berjam-jam ke KBRI,” jelas mahasiswa tingkat 4 itu.

Ada juga, lanjut Aqim, WNI yang tinggalnya lebih jauh dari itu dan jumlahnya lebih sedikit. Mereka memilihnya lewat pos agar bisa menjangkau semua WNI yang ada di Mesir.

Sebagai informasi, jumlah WNI pemilih di Mesir pada pemilu 2024 memang cukup banyak. Melansir data resmi dari akun @ppln_kairo, Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 11.209 pemilih, sementara Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) sekitar 2.945 pemilih.

Penjemputan dari KBRI

Berhubung jarak tempat tinggal Aqim dan mahasiswa lainnya dengan KBRI cukup dekat, proses pemungutan suara dilakukan langsung ke TPSLN menggunakan bus penjemputan dari KBRI.

 “Kalau dari asrama saya, Madinatul Bu’uts Islamiyah itu jaraknya ke KBRI sekitar 15 menit. Jadi kemarin KBRI menyediakan bus sendiri untuk setiap daerah. Asrama saya dijatah 3 bus,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Aqim itu.

Penjemputan ini, lanjut Aqim, memudahkan pemilih untuk menjangkau TPSLN yang berlokasi di Kantor KBRI Kairo, 13 Aisha El Taymoria, Garden City, Kairo.

“Kan kami jumlahnya banyak ya, ada ribuan orang dan tersebar di banyak tempat. Busnya juga tersebar di banyak tempat, terutama wilayah yang banyak pemukiman mahasiswanya,” jelas mahasiswa asal Surabaya tersebut.

Sempat Molor

Setelah berada di lokasi pemungutan suara, Aqim menceritakan pelaksanaan pencoblosan sempat molor sehingga terjadi penumpukan masa.

Orang-orang berkumpul di depan KBRI Kairo untuk menunggu giliran masuk ke TPSLN guna memberikan hak suaranya di pemilu 2024.

“Pas nyampe sana itu sempat molor waktunya. Jadi orang-orang menunggu di depan KBRI. Harusnya mulai jam 8, tapi pas nyampe kita harus nunggu dulu kira-kira sampai jam 9,” ungkap pria 24 tahun itu.

Ia mengungkap ada banyak sekali pemilih yang menunggu di depan KBRI. Panitia pun mengantisipasinya dengan memberikan kursi, namun mayoritas memilih berdiri di jalan.

Foto Suasana dalam bus penjemputan menuju KBRI Kairo (Foto: dok.narasumber untuk Ketik.co.id)Suasana dalam bus penjemputan menuju KBRI Kairo (Foto: Dok.narasumber untuk Ketik.co.id)

 “Ada mungkin sekitar ribuan orang yang menunggu. Setelah boleh masuk, itu juga sempat desak-desakan karena saking banyaknya,” lanjutnya.

Aqim menuturkan panitia sempat meminta maaf atas kendala yang terjadi, karena panitia harus menghitung dulu surat suara yang tersedia.

“Katanya setiap TPS jumlah surat suaranya harus pas, jadi mereka harus ngitung satu persatu dengan teliti,”  terang Aqim ketika dihubungi via telepon.

Sebutan Unik Paslon

Antusiasme Pemilu 2024 tidak hanya dirasakan dalam negeri saja. Mahasiswa dan WNI di Mesir juga turut memeriahkan pesta demokrasi ini dengan memiliki sebutan unik untuk masing-masing paslon.

“Mereka di sini punya sebutan sendiri untuk jagoan masing-masing. Misalnya pendukungnya 03 Ganjaruna, pendukungnya 01 namanya Ramsis. dan pendukung 02 sebutannya Gemoy Squad Mesir atau pernah dideklarasikan Rumi,” jelasnya

Foto Aqim bersama Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf ketika di KBRI (Foto: dok.narasumber untuk Ketik.co.id)Aqim bersama Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf ketika di KBRI (Foto: Dok.narasumber untuk Ketik.co.id)

Sebutan unik itu, kata Aqim, berasal dari istilah-istilah khas Mesir. Misalnya pendukung 01 menyebut Ramsis (relawan Anis Muhaimin Mesir) yang merupakan nama tempat atau daerah di Mesir.

Sementara kata Ganjaruna, artinya Ganjarnya kita. Kata tersebut mengandung dlomir  (kata ganti) “na” yang dalam Bahasa Arab artinya kita. “Iya itulah kreatif dan serunya anak-anak disini,” lanjut Aqim.

Tidak hanya itu, antusiasme WNI di Mesir terasa sebelum pemungutan suara berlangsung. Pendukung setiap paslon seringkali mengadakan ziarah bersama, tour bersama memakai identitas paslon yang mereka dukung sehingga pemilu kali ini terbilang cukup ramai.

Pengalaman Berkesan

Bagi Aqim, Pemilu 2024 kali ini merupakan pengalaman berkesan. Pasalnya, ini adalah pemilu pertama kali yang ia ikuti di Kairo setelah sebelumnya ia lakukan di kampung halamannya, Surabaya.

“Tentunya berkesan ya. Karena sebelumnya saya coblosannya di rumah. Euforia pemilu di sini terasa banget, kebersamaannya juga terasa karena kita berangkat bareng-bareng dan berkumpul dengan orang-orang yang asalnya sama, dari Indonesia,” ungkap mahasiswa Fakultas Shariah wal Qonun tersebut.

Ia berharap siapapun pemimpin yang terpilih nanti, semoga jadi yang terbaik untuk memimpin Indonesia ke depan.

“Harus tetap rukun dan bersatu. Siapapun presidennya mari bersama-sama kita dukung dan kita doakan semoga beliaulah yang terbaik untuk bisa memimpin Indonesia ke depan,” tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

pemilu 2024 pemilu 2024 di Mesir Kairo Mesir Mahasiswa dan WNI Mesir Pemilu Luar Negeri pemilu2024 pilpres2024