Sering Diguncang Gempa Besar, Bagaimana Cara Jepang Mitigasi Bencana?

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Muhammad Faizin

2 Januari 2024 08:45 2 Jan 2024 08:45

Thumbnail Sering Diguncang Gempa Besar, Bagaimana Cara Jepang Mitigasi Bencana? Watermark Ketik
Peta titik pusat gempa bumi yang melanda Jepang pada 01 Januari 2024 kemarin. (Istimewa/ Badan Meteorologi Jepang)

KETIK, JAKARTA – Jepang adalah salah satu negara yang rawan terkena bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor.

Kondisi ini bisa terjadi mengingat letak geografis Jepang yang berada di area sirkum pasifik, tepatnya di wilayah aktivitas gempa seismic dan vulkanik yang menyebabkan Jepang langganan bencana alam.

Senin (1/1/2024) Jepang kembali diguncang gempa berkekuatan 7,6 SR disertai peringatan tsunami hingga lima meter. Gempa susulan juga terjadi sebanyak lebih dari 100 kali pada Selasa pagi  (2/1/2024) di sekitar area Prefektur Ishkawa.

Mengutip dari keterangan Kyodo News, jumlah korban jiwa dari bencana ini sekitar 24 orang dan puluhan orang lainnya luka-luka. Sementara itu, di Wajima setidaknya lebih dari 100 bangunan hangus terbakar dan 32.700 rumah warga mengalami pemadaman listrik.

Sebelumnya, negara maju ini sudah pernah diguncang beberapa gempa besar. Seperti tahun 1923, Jepang dilanda gempa dengan kekuatan 7,9 SR, tahun 1995 berkekuatan 7,9 SR, dan gempa berkekuatan 9,1 SR tahun 2011 yang menewaskan sekitar 18.000 orang.

Foto Jalan rusak karena gempa (Foto: Pexels.com)Jalan rusak karena gempa (Foto: Pexels.com)

Karena seringnya terjadi bencana seperti ini, bagaimana Jepang melakukan mitigasi bencana?

1. Edukasi Mitigasi Bencana pada Masyarakat

Belajar dari pengalaman sebelumnya, pemerintah Jepang memutuskan melakukan mitigasi bencana dengan mengedukasi warganya.

Edukasi ini berupa sosialisasi sebelum terjadi bencana, seperti mengadakan pelatihan evakuasi bencana, kampanye keselamatan, dan menyebarkan poster yang berisi hal-hal yang harus dilakukan ketika bencana terjadi.

Sosialisasi ini juga diperuntukkan bagi siswa-siswi di semua jenjang pendidikan. Selain itu, pemerintah Jepang juga bekerjasama dengan organisasi, perusahaan serta seluruh lapisan masyarakat guna mendukung keefektifan mitigasi bencana.

2. Membuat Bangunan Anti Gempa

Pemerintah Jepang memiliki aturan sendiri dalam hal mendirikan bangunan. Aturan ini tentunya bertujuan agar bisa menekan dampak kerusakan saat terjadi  bencana besar.

Salah satu aturannya adalah semua konstruksi bangunan wajib mengikuti regulasi dan hukum yang sudah ditetapkan pemerintah sejak tahun 1981 bernama Shin-Thaishin.

Jepang memiliki prinsip sendiri untuk membangun bangunan tahan gempa, yakni menggunakan sistem antiseismik, redaman, dan seismik terisolasi. Antiseismik dibagi menjadi dua struktur, struktur keras agar tidak mudah runtuh, dan struktur fleksibel supaya bisa mengacau gerak seismik.

Sementara redaman, struktur yang bisa mengurangi intensitas pergerakan hingga 70-80%. Sistem ini terbagi menjadi dua tipe, yakni aktif yang menggunakan listrik, dan pasif yang memanfaatkan kekuatan fisik.

Ada juga seismik terisolasi yang biasanya digunakan pada gedung-gedung tinggi. Sistem ini menggunakan alat perangkap gempa yang dipasang sebagai bantalan di ruang bawah agar bangunan tidak langsung menyentuh tanah.

3. Memiliki Sistem Peringatan Dini

Jepang sebagai negara maju memiliki alat peringatan bencana yang canggih. Alat pendeteksi ini memiliki tingkat keakuratan yang tinggi  dengan total 200 seismograf untuk mendeteksi gempa dan 600 alat pendeteksi seismic.

Menariknya, sistem yang dimiliki Jepang ini bisa mudah diakses oleh semua masyarakat sehingga mereka bisa mendapatkan informasi tentang bencana alam dengan cepat dan akurat.

4. Jepang Memiliki Kereta Anti Gempa

Tahun 2021 Jepang meluncurkan kereta cepat tahan gempa yang disebut shinkansen. Kereta yang diberi nama N700S ini memiliki kecepatan 360 km/jam. Kereta ini dapat melindungi penumpang dari gempa bumi karena memanfaatkan teknologi tahan gempa (sistem propulsi) yang menggunakan baterai lithium-ion pertama di dunia.

Melalui teknologi ini kereta jadi punya sistem rem dan kontrol otomatis sehingga kereta bisa cepat berhenti saat gempa bumi terjadi.  (*) 

Tombol Google News

Tags:

Gempa Jepang 2024 Cara Jepang mitigasi bencana Bencana di Jepang Gempa bumi Jepang Alat pendeteksi bencana Jepang