KETIK, LABUHAN BATU – Sejumlah besi yang terpajang di makam para pejuang di Perkuburan Muslim Paindoan, Kelurahan Rantauprapat, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumut, raib diduga dicuri oknum.
Terkait itu, seorang tokoh muda Tommy (42) terpanggil memfasilitasi pengadaannya. Pria berdarah campuran etnis Tionghoa dan Jawa itu pun, turun ke pemakaman guna melihatnya.
Saat menemui Syukur penjaga Pemakaman Muslim Paindoan, Selasa (13/8/2024), Tommy menjelaskan bahwa dirinya ingin mengetahui berapa banyak besi yang terdapat plat berwarna merah putih tersebut diperlukan.
Menurutnya, kondisi hilangnya sebagian besar besi dan plat yang menempel selama ini, diketahuinya dari laporan warga. Kata warga kepadanya, tanda pejuang di sana, layak diperhatikan.
" Awalnya saya ditelepon warga, katanya besi-besi yang ada plat berwarna merah putih dan bertuliskan pejuang, berhilangan. Maka, inisiatif saya datang langsung melihatnya," ujar Tommy.
Dijelaskan calon anggota legislatif terpilih pada Pemilu tahun 2024 itu, terlebih, dia juga memiliki darah seorang pejuang. Diakuinya, kakeknya merupakan satu dari sekian veteran di Kabupaten Labuhanbatu.
Tommy (kanan) ditemani Syukur penjaga Pemakaman Muslim Paindoan Rantauprapat saat meninjau tanda pejuang yang telah berhilangan. (Foto: Joko/Ketik.co.id)
Nantinya, sambung putra dari DR HC Sujian/Acan itu, tiang yang dilengkapi dengan plat berwarna merah putih, akan kembali dipasang. "Mudah-mudahan dapat selesai sebelum tanggal 17 Agustus ini," sebutnya.
Dia berharap, masuknya peringatan ke-79 HUT Kemerdekaan RI yang telah diambang pintu, menjadi moment dan bekal untuk berbuat terbaik bagi bangsa dan negara maupun para pejuang terdahulu.
"Artinya, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan. Semoga kita semua berbuat sekecil apa pun sebagai bukti cinta kita kepada bangsa, negara dan pahlawan terdahulu," papar Tommy lagi.
Sementara, penjaga Pemakaman Muslim Paindoan, Syukur menjelaskan, terkait banyaknya hilang besi tanda pejuang, diakuinya telah lama berlangsung. Namun, tahun ini dinilainya paling parah.
"Baru ini yang parah total, kalau dulu paling satu-satu hilangnya. Kalau saya berharap baik warga dan pemerintah lebih perhatian. Perlu sekali memang campur tangan pemerintah," terangnya.