Terinspirasi dari Sungai Brantas, Begini Makna Logo HUT ke 110 Kota Malang

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

21 Maret 2024 10:30 21 Mar 2024 10:30

Thumbnail Terinspirasi dari Sungai Brantas, Begini Makna Logo HUT ke 110 Kota Malang Watermark Ketik
Logo HUT ke-110 Kota Malang karya Moch. Aan Mahfudzi. (Foto: malangkota.go.id)

KETIK, MALANG – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-110 Kota Malang yang jatuh pada 1 April 2024 nanti, Pemkot Malang telah meluncurkan logo baru pada 6 Maret 2024 lalu. Logo itu buah karya dari Mochammad Aan Mahfudzi yang merupakan Desainer Grafis dan juga Dosen Vokasi Universitas Brawijaya (UB Malang).

Mochammad Aan Mahfudzi menjelaskan logo tersebut terinspirasi ketika pulang mengajar dari Vokasi UB. Dalam perjalanan pulang ia menjumpai beberapa sungai yang selalu diikuti oleh kelompok masyarakat yang sedang beraktivitas.

"Inspirasinya ketika saya pulang kerja dari ngajar di Vokasi UB itu selalu melewati beberapa sungai. Di sekitar sungai itu pasti ada sebuah komunitas atau kelompok masyarakat yang sedang berkegiatan. Entah itu perekonomian, ataupun yang lainnya," ujar Aan.

Sungai tersebut ia coba untuk visualisasikan ke dalam logo garapannya. Aan juga memperhatikan aspek sejarah pada zaman Kerajaan Singosari, dimana banyak sungai khususnya Sungai Brantas yang dijadikan pusat perekonomian.

"Selain pusat perekonomian, Sungai Brantas juga dijadikan tempat bertemunya masyarakat. Saya menganalogikan Kota Malang sebagai sungai kehidupan. Dimana Kota Malang sebagai wadah bagi masyarakat dan pemerintah yang saling terhubung," jelasnya.

Melihat nilai positif yang dihadirkan oleh sungai, melalui logo buatannya itu ia berharap menjadi pengingat warga dan pemerintah untuk senantiasa menjaga sungai.

"Tapi saya juga melihat sungai ini harus tetap dijaga, jangan hanya tugas pemerintah saja tapi juga masyarakat. Dengan sungai ini ketika dijaga pasti antar pemerintah dan masyarakat akan terhubung satu sama lain," kata Aan.

Diperlukan waktu sekitar dua minggu untuk membuat logo tersebut. Menurutnya butuh ketelitian dan juga konsep yang tepat dalam membuat logo untuk HUT ke-110 Kota Malang.

"Ada yang lebih cepat tapi ini rancangan logo yang proper. Dari konsep hingga implementasi itu dikerjakan. Biasanya kalau ada klien minta logo saja itu 3-4 hari bisa. Tapi ini harus proper semuanya ada dan disiapkan. Mau gak mau harus punya spent waktu yang agak panjang," tuturnya.

Aan sendiri sering mengikuti beberapa kontes pembuatan logo, mulai dari Badan Otorita Borobudur. Meskipun sempat gagal namun pada kontestasi di luar negeri, Aan pernah memenangkan memenangkan sayembara logo Laundry Social di Brazil dan juga sayembara logo website yang menangani jual beli produk second.

"Sebelumnya saya juga masuk ke tiga besar IKN kemarin dengan Mas Dimas Fachrudin (Nominator Desain Logo IKN). Saya salah satu anggota timnya. Tapi yang paling berkesan dan paling bangga ya ini (logo HUT ke-110), punya kota sendiri terus punya legacy yang diberikan ke kota dan masyarakat Kota Malang," kata Aan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Dosen Vokasi UB Vokasi UB Universitas Brawijaya Logo HUT ke-110 Kota Malang HUT ke-110 Kota Malang Kota Malang