Tinggal Menunggu Juklak Juknis, BALAD Grup Siap Budidaya Lobster di Gugusan Teluk Kangean

Jurnalis: Adinda Octaviani
Editor: Heru Hartanto

22 Desember 2024 17:47 22 Des 2024 17:47

Thumbnail Tinggal Menunggu Juklak Juknis, BALAD Grup Siap Budidaya Lobster di Gugusan Teluk Kangean Watermark Ketik
HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy Kreator EBARA BALAD Grup, Minggu (22/12/2024) (Foto : Adinda Octaviani / ketik.co.id)

KETIK, SITUBONDO – Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) siap budidaya Benih Bening Lobster (BBL) di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura. Bandar Laut Dunia Grup yang memiliki 58 Anak Perusahaan, hanya tinggal menunggu selesainya pembuatan Juklak - Juknis Kerjasama Budidaya Lobster Indonesia-Vietnam, BALAD GRUP siap budidaya, Minggu 22 Desember 2024.

Balad Grup disarankan untuk berbudidaya duluan oleh Dirjend Periknan Budidaya Kementerian Kelautan Perikanan, Dr. Tb. Haeru Rahayu.

“Seminggu yang lalu, BALAD GRUP sudah selesai memindahkan Keramba dari Dusn Sokaan, Desa Trebubgan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo ke Teluk Pangelek di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura,” jelas HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Kreator EBARA BALAD Grup.

Secara bertahap selama 10 tahun, kata HRM. Khalilur R Abdullah, BALAD Grup akan berbudidaya Lobster sebanyak 500.000.000 (Lima Ratus Juta Ekor) di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean.

“Per tahun sejak di tahun 2025 mendatang BALAD Grup akan berbudidaya 50.000.000 (Lima Puluh Juta Ekor) dengan nilai investasi 8.5 Triliun setiap tahunnya,” jelas Haji Lilur, panggilan akrab HRM. Khalilur R Abdullah.

Lebih lanjut, Haji Lilur mengatakan, pada Januari 2025 mendatang, BALAD Grup akan berbudidaya Losbter sebanyak 200.000 (Dua Ratus Ribu Ekor). Lalu secara bertahap selama setahun akan dinaikkan volume budidaya Lobsternya menjadi 50.000.000 (Lima Puluh Juta Ekor).

“Menteri KKP menyampaikan bahwa Indonesia baru akan mengekspor Lobster secara besar-besaran pada tahun 2030. Sedangkan, BALAD Grup akan memulai Ekspor Lobsternya pada Agustus 2025. Lima tahun lebih awal dari rencana Menteri KKP,” jelas aktivis anti korupsi ini.

Vietnam, kata Haji Lilur, melakukan Ekspor Lobster ke Negara China setiap harinya lebih dari 500 ton, padahal Benih Bening Lobster Vietnam didatangkan dari Negara Indonesia.

“1 kilogram Lobster berisi 3 hingga 4 ekor harganya Rp. 500.000. Dan jika ekspor 500 ton setiap harinya dengan harga Rp. 500.000 perkilonya, maka keuangan yang masuk ke Negara Vietnam setiap hari Rp. 250.000.000.000,” jelas Pria kelahiran Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.

Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) sambung Haji Lilur, sudah mendapatkan tawaran Kontrak jual beli Lobster dari dua perusahaan besar dari China, yakni BUMN Perikanan China dan Raksasa Perusahaan Perikanan Swasta China.

“Jika ini terlaksana, maka akan membawa Indonesia menjadi Jawara Ekspor Lobster Dunia mengalahkan Vietnam dengan tetap bermitra bersama Vietnam. Mari berbakti kepada Indonesia tanpa Korupsi. Mari berbakti pada Indonesia tanpa menipu Ibu Pertiwi,” pungkas pria yang getol melawan korupsi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Lobster HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Kreator EBARA BALAD Grup Berita Situbondo budidaya