UIN KHAS Raih Predikat Best Paper Award pada International Conference di Brunei

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: M. Rifat

30 Juni 2023 08:35 30 Jun 2023 08:35

Thumbnail UIN KHAS Raih Predikat Best Paper Award pada International Conference di Brunei Watermark Ketik
Dosen UIN KHAS Jember Raih Predikat Best Paper Award pada International Conference of Islamic Universities 2023 di Brunei Darussalam (28/6/2023). (Foto: Humas UIN KHAS Jember)

KETIK, JEMBER – Pekan ini Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember meraih predikat Best Paper Award pada pergelaran International Conference of Islamic Universities (ICIU) 2023.

Konferensi internasional tersebut diselenggarakan oleh Asian Islamic Universities Association (AIUA) pada 26-28 Juni 2023 di Indera Samudera Grand Hall, Brunei Darussalam.

Konferensi dengan tajuk Islamic Higher Education Landscape in the 21st Century: Strategies and Visions diikuti oleh para Perguruan Tinggi Keagamaan Islam se-Asia.

Kedua dosen yang didelegasikan UIN KHAS Jember, Dr. Shoni Rahmatullah Amrozi bersama timnya Dr. Erma Fatmawati berhasil menjadi peneliti terbaik, mengungguli delegasi perguruan tinggi lainnya asal Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, Qatar, Brunei, dan Australia.

Predikat Best Paper Award didapatkan usai mempresentasikan penelitian mereka tentang ‘Model Integration Of Islamic Boarding Schools And Universities (Student Typology And Curriculum Study Of Student Boarding Schools)’.

Shoni yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Pesantren UIN KHAS Jember itu menyebut bahwa paper yang dipresentasikan banyak membahas perihal komparasi antara khazanah tipologi pesantren tradisional, dengan pesantren mahasiswa dalam aspek penerapan kurikulum.

Berbekal metode penelitian Library Research yang digunakan, ia menemukan perbedaan pada model kurikulum pembelajaran yang diterapkan keduanya. Kurikulum pesantren tradisional cenderung berpijak kepada sang kiai sebagai subjek, dan biasanya santri tidak memiliki wewenang untuk menolak.

Sedangkan Pesantren Mahasiswa dipengaruhi oleh transformasi kurikulum. Santri tidak lagi sebagai objek, alih-alih berdiskusi bahkan rihlah (penelitian) ilmiah dengan Kiai.

“Tipologi Pesantren Mahasiswa banyak dipengaruhi oleh penyesuaian kurikulum yang berkembang saat ini,” jelas Shoni.

Hasil dari penggabungan dua variabel tersebut, Shoni menambahkan, terdapat satu titik temu yang dapat dielaborasi menjadi kurikulum baru. Sebagai dasarnya, ia menggunakan kaidah memelihara tradisi lama yang baik, dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik.

“Semoga penghargaan ini bisa menginspirasi para peneliti lain agar terus berkarya dan berkhidmat,” pungkas Shoni.

Sementara itu, Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Babun Suharto mengaku bangga atas prestasi tersebut. Menurutnya, setiap dosen tidak boleh gentar, dan harus percaya diri untuk berkompetisi di level internasional, demi kemajuan kampus UIN KHAS Jember.

“Alhamdulillah, semoga kedepan semakin bertambah dosen berprestasi di tingkat internasional,” tutup rektor.

Usai diseleksi oleh tim reviewer, karya terbaik keduanya, kini disebut akan diterbitkan di Scopus, tempat database Jurnal bereputasi Internasional.(*)

Tombol Google News

Tags:

UIN KHAS Best Paper Award International Conference of Islamic Universities Jember