Ujian, Musibah dan Azab Apa Bedanya? Simak Penjelasan Dosen Lulusan Tunisia Ini

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Muhammad Faizin

19 Januari 2024 06:33 19 Jan 2024 06:33

Thumbnail Ujian, Musibah dan Azab Apa Bedanya? Simak Penjelasan Dosen Lulusan Tunisia Ini Watermark Ketik
Ustadz Yusuf Arifai, saat memberikan materi di Ma'had Aly Al-Tarmasi. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Ujian, musibah, dan azab adalah tiga hal yang sering kali diidentikkan sebagai hal yang buruk. Namun, sebenarnya ketiga hal tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Hal ini ditegaskan oleh lulusan kampus ternama di Tunisia, Ustadz Yusuf Arifai. Menurutnya, ujian, musibah, dan azab adalah tiga hal yang berbeda dari segi pemaknaan menurut pandangan Islam.

Yuk, simak ulasan berikut! 

Ustadz Yusuf Arifai menerangkan, ujian ialah salah satu syarat keimanan. Manusia pasti akan diuji oleh Allah pun tidak ada manusia yang tidak pernah diuji olehNya.

Ujian, lebih dikhususkan oleh Allah pada hamba-hambaNya berbentuk keburukan, namun juga dengan kebaikan. Seperti harta, anak, orangtua, istri, dan lainnya.

“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” jelas Yusuf mengacu firman Allah dalam QS. Al-Anbiya ayat 35.

Kendati jangan salah sangka, tambah Yusuf, Allah menguji hamba-hambaNya dengan keburukan bukan berarti Allah tidak sayang kepada mereka.

Tetapi, hal tersebut merupakan bentuk kasih sayangNya. Karena, dengan ujian, hamba dapat membersihkan dirinya dari dosa-dosa.

Sedangkan, papar pria yang juga Dosen Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan itu, musibah atau sering disebut juga sebagai petaka, identik dengan teguran atau peringatan bagi hambanya yang beriman.

Musibah itu datang atas izin Allah, melalui perantara makhlukNya. Seringkali musibah itu disebabkan oleh kecerobohan sekelompok manusia, misalnya banjir, kerusakan alam, dan tanah longsor.

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” terangnya sesuai QS. An-Nisa ayat 79.

Seperti, banjir disebabkan karena manusia menebang banyak pepohonan, mengaspal tanah, dan lain sebagainya. Hingga musibah banjir itu juga menimpa orang-orang yang ada disekitarnya.

Namun, bisa juga sebagai teguran Allah, bahwa yang dilakukan seseorang itu salah. Misal orang yang mengurangi timbangan ketika berjualan, berkorupsi. 

"Allah tegur dengan mengurangi pelanggannya dari hari ke hari, hingga ketika dia tidak juga sadar atas kesalahannya, Allah buat dia gulung tikar dari usahanya. Itu merupakan musibah bagi dirinya, berupa teguran Allah," sambung Yusuf.

Terakhir, Azab itu merupakan siksaan yang Allah berikan kepada mereka orang-orang kafir. Guna memberikan peringatan keras kepada makhluknya atas perilaku yang menyimpang dari jalan Allah.

Diantaranya adalah seperti azab yang telah menghancurkan kaum-kaum kafir terdahulu. Mereka akan ditimpakan azab di dunia dan juga di akhirat lantaran mendustakan Allah dan RasulNya.

“Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)," lanjut Yusuf berdasarkan QS. As-Sajdah ayat 21.

Namun, Ada pendapat yang menyebut bahwa umat Nabi Muhammad itu tidak ditimpakan azab di dunia oleh Allah, melainkan dengan fitnah-fitnah.

"Sebab, jika Allah menurunkan azabNya pada umat terakhir ini, maka itulah kiamat. Sebab, tidak akan seorangpun yang dapat bertahan setelah azab Allah. Wallahualam Bissawab," tuturnya.

Berdasarkan perbedaan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa ujian, musibah, dan azab memiliki sasaran yang berbeda. Ujian bisa menimpa siapa saja, baik mukmin maupun kafir. Bagi muslim yang lulus ujian, ia pantas disebut sebagai hamba Allah yang bertakwa.

Musibah adalah peringatan Allah atas kelalaian seorang hamba sebagai khalifah fil ardh. Musibah dapat berupa kerusakan alam, bencana, atau musibah lainnya. Musibah juga dapat menjadi pembelajaran bagi hamba Allah yang berpikir.

Sedangkan, azab hanya menimpa orang kafir atau mukmin yang telah berbuat dosa. Azab dapat berupa musibah, hukuman di dunia, atau hukuman di akhirat.

Oleh karena itu, umat muslim harus selalu berhati-hati dalam bertindak dan bertutur kata. Harus senantiasa beristighfar kepada Allah untuk memohon ampunan atas segala dosa yang telah diperbuat.

"Dengan memperbanyak istighfar, seorang muslim akan terhindar dari musibah dan azab di dunia maupun di akhirat," pungkas dosen Yusuf Arifai. (*)

Tombol Google News

Tags:

Religi Keislaman Yusuf Arifai Bedanya Musibah Azab dan Ujian