KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar rapat terbuka senat akademik pengukuhan 9 Guru Besar yang dilaksanakan di Gedung Sawunggaling, Selasa 29 Oktober 2024.
Rektor Unesa, Prof Nurhasan mengatakan pengukuhan guru besar ini sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan yang ada di Unesa. Apalagi di era global saat ini yang menuntut setiap orang untuk dapat beradaptasi dengan cepat.
Pengukuhan guru besar kali ini diikuti oleh 5 Fakultas di antaranya Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) dengan 3 guru besar, Fakultas Teknik (FT) dengan 2 guru besar, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) 2 guru besar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 1 guru besar dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) 1 guru besar.
"Tentu keberadaan guru besar ini akan memotivasi mahasiswa dan dosen muda untuk mempersiapkan diri dengan baik di tengah ketidakpastian global saat ini," jelas Nurhasan saat ditemui usai pengukuhan, Selasa 29 Oktober 2024.
Ia menambahkan hingga saat ini Unesa memiliki 178 guru besar, jumlah tersebut masih terbilang kurang jika dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) di Unesa yang mencapai 1.400 orang.
"Jumlah sekarang masih kurang ya, jika dibandingkan dengan SDM yang ada di Unesa. Hal ini menunjukkan untuk menjadi guru besar itu tidak mudah," tambahnya.
Prof Nurhasan saat memberikan keterangan kepada awak media. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Menjadi guru besar memerlukan proses yang panjang dan melelahkan. Mereka dituntut untuk dapat memunculkan ilmu-ilmu baru yang nantinya akan berguna untuk pengembangan ilmu pendidikan di Unesa.
Selain itu ilmu tersebut harus dapat diimplementasikan di masyarakat, agar masyarakat siap menghadapi berbagai perubahan di era globalisasi saat ini.
"Jadi guru besar itu melelahkan dan butuh kerja keras. Makanya kita baru punya 178 guru besar dengan SDM yang mencapai 1400," paparnya.
Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki konsentrasi pada bidang olahraga, Unesa tengah menggenjot jumlah guru besar yang ada di FMIPA. Hal ini tidak lepas dari banyaknya atlet berprestasi asal Unesa yang membuat lembaga pendidikan tersebut harus membuat kurikulum baru yang sesuai dengan kebutuhan para mahasiswanya.
Bahkan Unesa bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional (KONI) pusat untuk menggodok sistem belajar dan kurikulum baru yang cocok untuk diterapkan di dunia olahraga.
"Saat ini kurikulum baru untuk FMIPA sudah berjalan dan ini sambil kita evaluasi. Hal ini penting agar FMIPA dapat lebih sesuai dengan kebutuhan para atletnya," pungkasnya.(*)