KETIK, SURABAYA – Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah langsung mendatangi rumah Sonhaji (38) di Grabag Kabupaten Magelang untuk meminta maaf. Hal ini buntut viral ucapan kasarnya kepada penjual es teh.
Sonhaji merupakan penjual es teh yang dihina goblok oleh Miftah. Kala itu, pria yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan tersebut sedang mengisi acara Magelang Bersholawat.
Pertemuan tersebut berlangsung tidak lama, Miftah menggunakan jaket warna hitam dengan gambar naga serta mengenakan kaos putih ini tampak memeluk Sonhaji. Video yang dibagikan oleh Camat Grabag Sri Utari, terlihat Miftah bersama Sonhaji duduk bersama lalu meminta maaf.
Ia meminta maaf kepada Sonhaji serta menyampaikan bahwa maksudnya hanya ingin bercanda.
"Yang saat itu niatnya guyon tapi disalah persepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sonhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya," kata Miftah dalam pertemuan itu.
Dalam video sebelumnya di akun Instagram @Faktaindo, Miftah juga membuat video permohonan maaf usai ucapannya viral tentang penjual es teh yang dikatakan goblok. Dirinya menjelaskan jika ucapannya itu hanya candaan.
"Dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya, saya memang sering bercanda dengan siapa pun. Saya juga meminta maaf pada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan. Untuk itu saya minta maaf," kata Miftah.
Sebelumnya, berdasarkan video yang tengah viral di media sosial, Miftah yang tengah mengisi acara Magelang Bersholawat diminta untuk memborong es teh dari penjual yang sedang berkeliling menjajakan dagangannya. Dalam video berdurasi 2 jam 49 menit di Channel Gus Yusuf Channel, tepatnya pada menit 1.55.30 dimana saat pendakwah yang terkenal dengan menggunakan blangkon itu menanyakan dagangan es teh.
"Es teh mu sih akeh nggak? Ya sana jual goblok," disusul tawa dari para jamaah, sambil menyebut dagangan yang tidak laku adalah takdir. (*)