KETIK, BATU – Muhammad Said atau biasa disapa Mbah Said merupakan jemaah Haji tertua dari Kota Batu yang akan berangkat ke tanah Suci pada akhir Mei 2025.
Mbah said dalam kesehariannya merupakan penjual es campur di samping Masjid An Nur Alun-Alun Kota Batu. Ia merupakan sosok legendaris di kalangan pedagang kaki lima Kota Batu
Mbah said yang telah berumur 86 tahun itu akan menunaikan ibadah haji bersama sang istri, Kasiatun yang juga berusia lanjut yakni 82 tahun.
Pasangan suami istri warga Jalan Panglima Sudirman, Gang 4, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Kota Batu tersebut sudah mendaftar haji sejak 2019 silam.
Mbah Said dan istrinya tergabung dalam kloter 81, yang merupakan gabungan jemaah dari Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang.
Mereka dijadwalkan masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada 24 Mei 2025 kemudian berangkat ke Tanah Suci pada hari berikutnya, yakni 25 Mei 2025.
"Saya ya kerjanya cuma ini, menabung 30 ribu kadang 50 ribu sehari," katanya, Senin 28 April 2025.
Sosok Mbah Said masih segar bugar, meski berusia lanjut. Ia mulai berjualan tahun 1954. Dengan tangan yang mulai gemetaran, pria ramah ini melayani pelanggannya hingga sekarang.
Ia menjual es campur di gerobak kecil di Gang Kauman, Timur Masjid Agung An Nur Alun-alun Kota Batu.
"Saya jualan mulai umur 16 tahun, waktu itu masih berharga 60 sen satu mangkok," tambahnya.
Mbah said memiliki 2 anak 5 cucu dan 6 buyut. Dari ketekunannya menjual es campur itu, ia berhasil bertahan hidup selama puluhan tahun. Bahkan ia bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.
"Sekarang satu mangkok seharga Rp6 Ribu. Saya akan terus berjualan hingga raga tidak kuat. Doakan nanti lancar saya beribadah haji," ujarnya.(*)