KETIK, BATU – Total besaran Dana Desa (DD) di Kota Batu berjumlah Rp22,9 miliar yang dibagikan untuk 19 desa. Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Batu merupakan penerima terbesar diantara desa lainnya, yaitu sebesar Rp1.580.097.000.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu, Ririck Mashuri menyampaikan, DD diharapkan dapat dimaksimalkan untuk pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi. Serta program-program prioritas seperti penanganan stunting dan ketahanan pangan.
“DD ini akan didistribusikan dalam dua tahap. Tahap pertama 40 persen dan tahap kedua 60 persen,” katanya Selasa, 29 April 2025.
Ririck menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran DD. Ia berharap dengan dana tersebut, pemerintah desa dapat menjalankan program-program pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Kami meminta para kepala desa agar mengelola dana ini dengan bijak dan sesuai peruntukan. Dana Desa ini merupakan instrumen penting untuk mendorong pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Menurutnya, fokus tahun ini bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga penguatan ekonomi desa dan pencegahan stunting. Ririck mengingatkan Pemdes agar setiap penggunaan anggaran tetap melibatkan masyarakat.
“Harapan kami, manfaat dana ini bisa langsung dirasakan masyarakat,” harapnya.
Untuk diketahui, dari total 22,9 miliar DD Kota Batu, Desa Oro-oro Ombo menjadi desa penerima dengan jumlah tertinggi yakni Rp1.580.097.000. Disusul Desa Tulungrejo bernilai Rp1.513.336.000 dan Desa Giripurno sebesar Rp1.421.295.000.
Lalu, Desa Pesanggrahan dan Desa Beji masing-masing menerima Rp1.411.734.000 dan Rp1.411.027.000. Sementara Desa Bulukerto memperoleh nilai Rp1.381.105.000. Untuk Desa Junrejo, alokasi dana yang diterima adalah sebesar Rp1.316.232.000.
Beberapa desa lain seperti Desa Sumberejo mendapat Rp1.113.952.000, Desa Gunungsari Rp1.110.748.000, Desa Sidomulyo Rp1.102.648.000, Desa Bumiaji Rp1.078.147.000, DesanPandanrejo Rp1.037.758.000.
Kemudian, Desa Sumberbrantas Rp1.057.775.000 dan Desa Punten Rp1.010.119.000, Desa Sumbergondo Rp916.586.000, Desa Tlekung Rp907.000.000, dan Desa Mojorejo menjadi desa penerima terendah senilai Rp885.000.000. (*)
