KETIK, JEMBER – Dibawah Kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati KH MB Firjaun Barlaman, Pemerintah Kabupaten Jember telah menggelontorkan dana hibah dan bantuan sosial untuk lembaga keagamaan.
Tak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan mencapai Rp 66 miliar dari tahun 2021 sampai 2023.
Lembaga maupun perorangan yang bergerak di bidang keagamaan yang mendapatkan bantuan sosial dan hibah dari Pemkab diantaranya pondok pesantren, masjid, musala, ormas, dan guru ngaji.
Dengan rincian penerima 82 pondok pesantren senilai Rp 1,975 miliar, 107 masjid senilai Rp 1,84 miliar, bantuan untuk 49 musala senilai Rp 588,6 juta.
Kemudian bantuan untuk 43 ormas dan lembaga senilai Rp 1,11 miliar. Dan terbanyak adalah bantuan kepada 40.701 guru ngaji yang tersebar di wilayah Jember senilai Rp 61 miliar.
Menjadi perhatian utama, insentif guru ngaji merupakan bentuk perhatian dan apresiasi Pemkab Jember kepada mereka yang mengabdi. Biasanya mereka tidak meminta imbalan dan ikhlas mengajarkan ajaran agama selama puluhan tahun.
Meskipun nilainya sudah fantastis, Hendy mengakui bila masih banyak guru ngaji yang tidak terakomodir dan belum mendapatkan insentif.
Untuk itu, Hendy maju kembali dalam Pilkada 2024 bersama pasangannya Gus Firjaun untuk mensejahterakan guru ngaji maupun lembaga keagamaan lainnya. Petahana itu diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan slogan Wes Wayahe Lanjutkan.
“Jika terpilih kembali memimpin Jember, insyaallah insentif untuk guru ngaji penerimanya ditambah. Karena memang belum mengcover semuanya, memang menyesuaikan dengan kemampuan APBD, nanti kita carikan kekurangan itu,” tutur Hendy.(*)