Ada 'Laboratorium' Alam untuk Belajar Kopi yang Masuk Ijen Geopark Bondowoso

Jurnalis: Ari Pangistu
Editor: Muhammad Faizin

12 Oktober 2023 23:00 12 Okt 2023 23:00

Thumbnail Ada 'Laboratorium' Alam untuk Belajar Kopi yang Masuk  Ijen Geopark Bondowoso Watermark Ketik
Harsono, Pembina Pokdarwis Ijen Murni saat menjelasman tentang kopi Bondowoso (Ari Pangistu for ketik.co.id)

KETIK, BONDOWOSO – Jika anda berwisata ke Bondowoso, rasanya kurang lengkap jika tak mengikuti wisata edukasi kopi.

Alasannya, karena kopi Bondowoso dikenal dengan rasanya yang khas. Selain itu, kopi Bondowoso kini juga bertengger bersama puluhan keanekaragaman lainnya di situs Ijen Geopark.

Ijen Geopark atau taman bumi Ijen sendiri, merupakan salah satu geopark di Indonesia yang mengusung tema tentang Gunung Ijen purba.

Ijen Geopark atau taman bumi Ijen berada di dua kabupaten. Yaitu, Bondowoso dan Banyuwangi.

Khusus wilayah Bondowoso, yang terdiri dari 10 situs Geologi, dua situs Biologi, dan tiga situs budaya benda, serta dua budaya tak benda.

Kopi Bondowoso sendiri, baik Arabika atau pun Robusta, masuk dalam situs biologi.

Menurut Annisa Nur Imamah, Tenaga Ahli Biologi di Pengurus Harian Ijen Geopark Bondowoso, terpilihnya kopi sebagai situs ada empat hal yang menjadi pertimbangan. Yakni, regulasi, nilai keunikan, terhubung kait dengan letusan gunung Ijen purba.

"Ke empat karena ada kajian kopi. Bondowoso Republik Kopi (BRK) yang dalam perjalanannya juga didampingi oleh Puslit Koka, itu kan ada kajiannya," ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (11/10/2023).

Ia menuturkan, terhubung kait dengan gunung Ijen purba karena di Bondowoso lahan kopi yang dikelola oleh petani meliputi perkebunan PTPN XII dan perkebunan rakyat itu, berada di daerah pegunungan Ijen-Raung, kecamatan Ijen dan Sumber Wringin.

"Luasan kopi yang di Bondowoso Arabika saja itu, 8 ribuan hektar," jelasnya.

Wanita akrab disapa Annisa ini menjelaskan bahwa situs biologi Kopi Bondowoso ini mendapatkan nilai tertinggi saat penilaian dari Unesco Global Geopark.

Pasalnya, situs biologi kopi ini nafasnya adalah pemberdayaan masyarakat.

"Masyarakatnya terlibat langsung," katanya.

Harsono, Pembina Pokdarwis Ijen Murni, menerangkan, pemberdayaan masyarakat karena adanya kopi sendiri bahkan telah melahirkan hingga 21 IKM (Industri Kecil Menengah).

Jumlah itu masih hanya di desa Rejoagung saja. Belum masih desa-desa lainnya.

"Banyak rekan-rekan lain yang secara mandiri juga," katanya.

*Belajar kopi di kebun hingga siap seduh di Ijen Murni*

Belajar kopi Bondowoso sendiri bisa dilakukan di beberapa wilayah yang ada di seputar Kecamatan Ijen dan Sumber Wringin

Di desa Rejoagung, Kecamatan Sumber Wringin salah satunya.

Di sana terdapat Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Ijen Murni. Semua anggota di dalamnya merupakan masyarakat warga sekitar yang merupakan pelaku kopi.

Saat tiba di lokasi para wisatawan akan diajak berkeliling kebun kopi. Belajar proses penanaman, dan perawatan kopi. Layaknya belajar di 'laboratorium' kopi secara langsung di alam.

Seorang pemadu akan menjabarkan beragam hal yang ingin anda ketahui tentang kopi saat geotrip di sepanjang kebun kopi.

Usai berkeliling, para wisatawan juga diajak untuk belajar cara me-roasting atau menyangrai kopi, proses giling, hingga diajarkan cara menyeduh kopi.

Bagi anda pecinta kopi Luwak, tak perlu khawatir. Anda bisa belajar proses fermentasi kopi, hingga melihat penangkaran Luwak.

Penasaran? para wisatawan bisa mendatangi atau menghubungi Pokdarwis Ijen Murni di desa Rejoagung, Kecamatan Ijen. Lokasinya berada di jalan utama menuju kecamatan Ijen.

Ada ragam paket wisata edukasi kopi yang tersedia. Yakni paket Arabika dan paket Robusta. Dengan harga per pax termurah sekitar Rp 45 ribu, dan paling mahal Rp 75 ribu.

Tombol Google News

Tags:

Bondowoso Kopi bondowoso Ijen Geopark Wisata kuliner di Bondowoso Bondowoso Republik Kopi Pokdarwis