Anggota DPR Nurhadi dan BKKBN Jatim Hadir di Tulungagung Edukasi Pencegahan Stunting

Jurnalis: Sugeng Hariyadi
Editor: M. Rifat

30 September 2023 05:05 30 Sep 2023 05:05

Thumbnail Anggota DPR Nurhadi dan BKKBN Jatim Hadir di Tulungagung Edukasi Pencegahan Stunting Watermark Ketik
Nurhadi, S.Pd, Komisi IX DPR RI bersama BKKBN Jatim dalam Sosialisasi Penanggulangan Stunting di Gedung Cakra Jaya Boro (29/9/2023). (Foto: Sugeng Hariya/Ketik.co.id)

KETIK, TULUNGAGUNG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur bersama mitra komisi IX DPR RI Nurhadi, S.Pd, mengadakan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi Pencegahan Stunting Lini Bawah Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2023 di Gedung Cakra Jaya, Desa Boro Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Nurhadi Komisi IX DPR RI dari fraksi Partai Nasdem, Sofia Hanik Kordinator ADPIN BKKBN Provinsi Jawa Timur, dan Ninik Mariyani mewakili OPD KB Kabupaten Tulungagung sebagai penyuluh KB ahli madya kecamatan di kabupaten Tulungagung. Hadir pula Panhis Yody Wirawan Bacaleg DPRD kabupaten Tulungagung Dapil 6 dari Partai Nasdem.

Menurut Nurhadi, program percepatan penurunan stunting di Indonesia harus dilakukan secara konsisten dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Hal itu perlu dilakukan agar bisa menurunkan prevalensi stunting nasional.

"Permasalahan stunting harus segera dituntaskan dan perlu kerja sama semua pihak, mengingat penyelesaiannya tidak sederhana karena menyangkut pola pikir, pola asuh, dan kebiasaan masyarakat," ungkap Nurhadi.

Foto Nurhadi, S.Pd, Komisi IX DPR RI Bersama Tim BKKBN Provinsi Jawa Timur saat Mengadakan Sosialisasi Penanggulangan Stunting di Gedung Cakra Jaya BoroNurhadi, S.Pd, Komisi IX DPR RI bersama BKKBN Jatim saat Mengadakan Sosialisasi Penanggulangan Stunting di Gedung Cakra Jaya Boro (Foto: Sugeng Hariya/Ketik.co.id)

Menurutnya, Jawa dengan penduduk terbanyak dan terpadat, untuk penanganan Stunting harus lebih serius lagi. Ia pun menjelaskan di Kabupaten Tulungagung terakhir kasus Stunting masih mencapai level angka 17 persen dalam artian dari 100 anak ada 17 anak dengan kasus Stunting.

"Kader juga harus mendampingi masa pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), sehingga masa eksklusif ASI selama 6 bulan bisa dilakukan ibu dengan benar dan mereka dipastikan mengkonsumsi makanan bergizi untuk ASI yang berkualitas," imbuhnya.

"Ada banyak faktor di balik pemberian makanan yang benar karena berpengaruh terhadap pembentukan tumbuh kembang anak, sehingga masyarakat harus mulai membenahi pola pikir terhadap kesehatan dan nutrisi yang benar." Tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Tulungagung Stunting #bkkbnjawatimur