Antisipasi Kekeringan, Gubernur Khofifah Droping Air Bersih ke Sejumlah Wilayah

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Marno

13 Juni 2023 15:21 13 Jun 2023 15:21

Thumbnail Antisipasi Kekeringan, Gubernur Khofifah Droping Air Bersih ke Sejumlah Wilayah Watermark Ketik
Gubernur Khofifah saat memberikan bantuan air bersih pada warga. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Untuk mengantisipasi musim kemarau yang sudah mulai melanda beberapa wilayah di Jawa Timur, Gubernur Khofifah mengimbau kepada warga untuk waspada menghadapi bencana kekeringan.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), musim kemarau diperkirakan terjadi pada Mei 2023 hingga September 2023. Di mana puncaknya diperkirakan akan terjadi pada akhir Juli 2023 hingga Agustus 2023 di beberapa wilayah.

“Pekan lalu kita sudah melakukan apel Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di Kaliandra Resort, Pasuruan. Namun yang juga kita harus waspadai berikutnya adalah potensi bencana kekeringan,” kata Gubernur Khofifah, Selasa (13/6/2023). 

Mantan Menteri Sosial RI tersebut menyebut tingkat ancaman kekeringan di Jawa Timur cukup tinggi. Pasalnya, kekeringan di Jawa timur Tahun 2023 berpotensi terjadi di 27 Kabupaten/kota terdiri dari 1.617 dusun, 844 desa/kelurahan dan 221 Kecamatan.

Diperkirakan akan ada sekitar 1.6664.433 jiwa/655.277 KK yang terdampak bencana kekeringan. Jumlah tersebut berasal dari 844 desa/kelurahan yang terbagi dalam 500 kering kritis, 253 kering langka dan 91 kering langka terbatas. 

Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun telah mengkoordinasikan tim gabungan dari BNPB, BPBD, Pemkab dan Pemkot, serta komunitas relawan telah disinergikan guna memaksimalkan upaya pencegahan maupun penanggulangan bencana kekeringan. 

"Melihat penurunan dari kasus Karhutla, kita optimis bahwa kekeringan di Jatim akan bisa ditanggulangi dengan baik. Tentunya dengan gabungan dari BNBP, BPDB, Pemda, dan para relawan," tandasnya. 

Untuk membantu masyarakat yang mengalami kekeringan, Pemprov Jatim bersama BPBD Jatim telah melakukan droping air bersih ke sejumlah desa yang terdampak. Selain itu juga ada bantuan berupa tandon sebanyak 350 buah dan 10.000 buah Jerigen. 

Selain itu, saat ini juga sedang berlangsung pengiriman air bersih ke Kabupaten Blitar. Pengiriman Air bersih PDAM ini dilakukan akibat adanya kekurangan air bersih imbas kerusakan saluran air di hulu Sungai Lekso di Desa Tangkil Kecamatan Mlingi. 

"Kita akan terus melakukan mitigasi dan penanganan untuk bencana-bencana di musim kemarau ini, baik antisipasi kebakaran hutan dan lahan maupun kekeringan," pungkas Khofifah.(*)

Tombol Google News

Tags:

Musim Kemarau Kekeringan Air bersih Pemprov Jatim Gubernur Khofifah BPBD Jatim