Apel hingga Koreografi Papermob Meriahkan HSN 2023 di Kabupaten Malang

Jurnalis: Gumilang
Editor: Marno

22 Oktober 2023 12:20 22 Okt 2023 12:20

Thumbnail Apel hingga Koreografi Papermob Meriahkan HSN 2023 di Kabupaten Malang Watermark Ketik
Koreografi Papermob Ponpes An Nur 2 Bululawang memperingati HSN 2023. (Foto: Properti An Nur 2 Bululawang).

KETIK, MALANG – Peringatan Hari Santri Nasional atau HSN 2023 di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terlihat meriah, Minggu, (22/10/2023). Tiap pesantren hingga desa berlomba-lomba mengadakan peringatan HSN.

Sejumlah pesantren mengadakan apel peringatan HSN. Diantaranya, Pesantren Al Rifaie di Gondanglegi, Ponpes An Nur 2 Bululawang dan sejumlah Pondok Pesantren lainnya.

Di Ponpes An Nur 2 Bululawang misalanya, mengadakan apel disertai dengan pertunjukan paper mob yang kreatif. Tidak hanya itu, tiap kecamatan dan desa juga mengadakan apel Hari Santri Nasional 2023.

Foto Sanusi, Bupati Malang, ketika memimpin Apel Hari Santri Nasional 2024. (Foto : Prokopim Kabupaten Malang)Sanusi, Bupati Malang, ketika memimpin Apel Hari Santri Nasional 2024. (Foto : Prokopim Kabupaten Malang)

Masing-masing madrasah juga memperingati HSN 2023. Sedangkan untuk tingkat Kabupaten Malang, Peringatan HSN 2023 diselenggarakan di Lapangan Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi.

Untuk peringatan HSN 2023 tingkat Kabupaten Malang, dipimpin langsung Sanusi, selaku Bupati Malang. Hadir pada apel itu, KH Hamim Holili selaku Ketua PCNU Kabupaten Malang, beserta Forkopimda dan tokoh agama.

Bukan tanpa sebab HSN 2023 di Kabupaten Malang terlihat meriah. Karena cikal bakal Hari Santri Nasional 2023 berasal dari Kabupaten Malang.

KH Thoriq Bin Ziyad, Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, penggagas HSN 2014 silam.

Lalu, Melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan 22 Oktober sebagai HSN.

Pada peringatan HSN 2023, pada amanatnya Sanusi, mengatakan, momentum ini dapat kembali mengobarkan semangat para santri Kabupaten Malang untuk senantiasa berjihad.

Akan tetapi, jihad dalam hal ini bukanlah sebatas dalam pertempuran fisik, melainkan perjuangan secara keseluruhan untuk menguatkan iman, memperdalam ilmu, serta memperbaiki diri dan menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam berperilaku sehari-hari.

"Pesantren ini menjadi tempat pembentukan karakter dan pembelajaran nilai-nilai kemerdekaan. Di mana para santri senantiasa berorientasi untuk memahami Islam yang rahmatan lil‘alamin dengan sebaik-baiknya dan menebarkan nilai-nilai Islam sebagai sumber segala kebaikan," kata Bupati Malang.

Sanusi mengajak para santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa. Terlebih era digital saat ini peluang santri terus mengembangkan peranannya semakin terbuka lebar.

Sebab, kata Sanusi yang juga Politisi PDI P ini, media sosial telah menjadi alat yang sangat kuat untuk menyebarkan sebuah informasi. Dalam hal ini, siapapun termasuk para santri yang mampu memanfaatkan media ini dengan bijak akan memiliki potensi besar untuk menginspirasi.

Sekaligus juga memberikan dampak positif pada masyarakat luas. Pada saat yang bersamaan, mereka dapat menjadi penjaga kearifan lokal dan akar-akar budaya yang berpotensi terancam oleh arus globalisasi.

"Hal tersebut akan menjadi salah satu upaya santri untuk menjayakan negeri melalui digitalisasi. Dalam konteks ini, aktualisasi santri dalam mensyiarkan dakwahnya dengan karya-karya digital, diharapkan mampu menjadi tuntunan positif untuk masyarakat Indonesia," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

HSN 2023 Kabupaten Malang