KETIK, MALANG – Bupati Malang Sanusi melaunching Aplikasi Si-Mama (Sistem Informasi Desa dan Manajemen Adminstrasi Mandiri) di Balai Desa Sengguruh, Kamis, 19 Desember 2024. Aplikasi itu diterapkan di 378 desa dan 12 kelurahan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang Wahyu Kurniati, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang Eko Margianto.
Hadir pula, perwakilan camat dan kepala desa (kades) se-Kabupaten Malang. Launching aplikasi Si-Mama ditandai dengan pemukulan kentongan ole Bupati Malang Sanusi.
Bupati Malang Sanusi mengatakan, launching aplikasi Si-Mama tersebut dalam rangka mewujudkan implementasi pengembangan desa digital di Kabupaten Malang.
"Pengembangan Desa Digital merupakan langkah strategis dan menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Malang dalam rangka meningkatkan pelayanan publik," ujarnya.
Bupati Malang Sanusi usai melaunching Aplikasi Si-Mama. (Foto: Binar Gumilang/Ketik.co.id)
Lebih lanjut ia mengatakan, melalui modernisasi desa dengan memanfaatkan teknologi informasi memiliki banyak guna dan manfaat di seluruh desa tersebut. Utamanya dalam peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat.
"Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas tata kelola pemerintahan desa, transparansi pelayanan, dan pengembangan potensi ekonomi lokal," terangnya.
Abah Sanusi sapaan akrabnya berharap, dengan adanya aplikasi Si-Mama ini dapat memperkuat konektivitas desa-desa di Kabupaten Malang dengan dunia luar. Terutama menunjang kemudahan akses informasi dan komunikasi.
"Harapannya, pengembangan Desa Digital ini dapat membawa dampak besar bagi perubahan di berbagai aspek kehidupan masyarakat Kabupaten Malang. Terlebih guna menjawab tantangan di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat saat ini," kata Politisi PDIP tersebut.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang Wahyu Kurniati menjelaskan, Aplikasi Si-Mama tersebut untuk mengintegrasikan teknologi informasi dalam berbagai aspek pelayanan desa.
"Aplikasi tersebut bisa diunduh di play store Android maupun iPhone. Selain itu, aplikasi tersebut tidak membutuhkan sinyal kuat. Jadi, bisa digunakan di desa-desa yang sinyalnya masih lemah," ucapnya di tempat sama.
Terakhir kata ia, aplikasi tersebut dikenalkan pada kades pada saat launching tersebut. Nantinya diterapkan di 378 desa dan kelurahan, sedangkan operatornya akan diberikan Bimtek. (*)