KETIK, SITUBONDO – Akibat hujan deras dan sungai tidak mampu menampung debit air, sebanyak 18 rumah warga RT.007 RW.003 Dusun Gumuk Timur, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo teredam banjir setinggi 70 centimerer, Selasa (12/03/2024).
Banjir yang mengenangi rumah warga tersebut diduga berasal dari luapan air sungai dari Desa Trebungan dan Semiring, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.
Meski demikian tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir tersebut. Namun sebagian perabot rumah tangga 18 kepala keluarga (KK) terendam air bah.
“Air bah yang menggenangi rumah warga terjadi setiap musim hujan. Ini akibat meluapnya debit air sungai yang tidak mampu menampung tingginya intensitas hujan," ujar Dahri, warga yang rumahnya terdampak banjir.
"Saya minta kepada dinas terkait di Pemkab Situbondo, untuk mencari solusi ini agar setiap tahun rumah kami tidak kebanjiran," sambungnya.
Dahri mengatakan, di tahun 2023 lalu, belasan rumah waga di Dusun Gumuk Timur tercatat sebanyak enam kali tergenang banjir luapan air sungai. Sedangkan untuk tahun ini, tercatat baru satu kali tergenang air setinggi 70 centimeter.
“Walaupn rumah warga menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Tapi, hingga kini belum ada penanganan serius dari dinas terkait di Pemkab Situbondo," jelas Tohari, warga lainnya.
Sementara Kepala Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Hadi Baikuni saat berada di rumah warga yang tergenang air banjir mengatakan bahwa rumah warga yang tergenang air itu, merupakan kejadian rutin setiap musim hujan.
Salah satu penyebabnya kemungkinan besar akibat terjadinya pendangkalan di Sungai Sok Raje.
“Untuk itu saya meminta kepada Dinas PUPP Pemkab Situbondo agar melakukan normalisasi sungai di sebelah timur rumah warga di Dusun Gumuk Timur,” kata Hadi Baikuni.
Ia berhara agar ke depan rumah warga Dusun Gumuk Timur tidak menjadi sasaran banjir lagi, pihaknya merencanakan membuat sodetan.
“Kami bersama Babhinkamtibmas dan Babinsa juga melakukan koordinasi dengan pemilik tambak udang, untuk mengantisipasi agar banjir yang menggenangi 18 rumah warga ke depan tidak terjadi lagi,”pungkas Hadi Baikuni. (*)